"Kolaborasi ini dengan memanfaatkan balai benih pertanian dan balai benih perikanan yang saat ini belum maksimal dikelola oleh Pemerintah Kota Semarang. Nantinya banyak peneliti-peneliti BRIN, dan anak-anak Jagoan Kita yang ikut terlibat dalam pengembangan. Pemkot akan memfasilitasi, sehingga ada sinergi dan kolaborasi yang akan menciptakan anak-anak hebat menuju ketahanan pangan," imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Riset Ekonomi Sirkular OR Energi Manufaktur BRIN, Tri Martini Patria mengatakan, BRIN mengapresiasi kegiatan ini dengan memberikan satu award kepada juara Kita Tani Muda. "Support kami dari badan riset untuk memberikan fasilitas untuk pelayanan hak kekayaan intelektual bagi para juara," ujar Tri Martini.
"Jadi para juara akan kami fasilitasi untuk pendampingan meraih hak cipta dan paten produk yang tentu sangat bermanfaat. Termasuk juga sertifikasi halal, sertifikat TKDN, supaya nanti jualan produknya terlindungi. Dilindungi oleh Kementerian Hukum dan HAM, sehingga tidak bisa dicontoh pihak lain," paparnya.
Untuk produk makanan olahan ubi, lanjut Tri, kreativitas anak-anak muda Kota Semarang ini patut mendapatkan apresiasi. Bahkan, dirinya akan mengusulkan para juara dan karyanya untuk ikut dalam pameran yang dilaksanakan oleh KBRI di luar negeri.
"Saya rasa suatu saat kita bisa ikutkan mereka dalam satu pameran yang dilaksanakan oleh KBRI di luar negeri. Ini supaya bisa memperkenalkan produk lokal dan tentunya tidak kalah dengan produk lain. Dukungan pemerintah perlu, agar produk ini bisa dikemas demikian rupa, lebih baik, lebih cantik, dan lebih bergizi. Jangan sampai makanan pangan lokal kita kalah dengan makanan impor," imbuh dia.
Editor : Iman Nurhayanto
Artikel Terkait