REMBANG, iNewsJatenginfo.id – Perjuangan Pahlawan Nasional RA Kartini sangat relevan dengan situasi kebatinan bangsa Indonesia saat ini yang sedang mengalami mendung demokrasi dan krisis etika. Semangat Kartini yang menghasilkan “Habis Gelap, Terbitlah Terang” menginspirasi para kader perempuan PDI Perjuangan untuk optimistis dengan fajar demokrasi. Amicus Curiae yang dilayangkan Ketum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri kepada Mahkamah Konstitusi ibarat suara Kartini abad ini.
Para kader perempuan PDIP mendeklarasikan pernyataan sikap usai acara tahlil dan ziarah ke Makam RA Kartini di Desa Bulu Kec. Bulu, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, Sabtu (204) malam. Pembacaan pernyataan sikap dipimpin Ketua DPP PDIP Bidang Kesehatan, Perempuan, dan Anak, Sri Rahayu yang diikuti ratusan aktivis perempuan dan kader perempuan PDI Perjuangan dari 7 Kabupaten eks-Karesidenan Pati.
“Hari ini, kita segenap rakyat Indonesia, khususnya kaum perempuan, merayakan, mengenangkan lahirnya seorang konseptor, pelopor, peletak dasar fondasi nasional bagi persamaan hak untuk perempuan Indonesia, yaitu Kartini. Sosok yan menghadirkan terang bagi perempuan Indonesia. Jadi, kita memaknai peringatan ini sebagai momen permenungan gagasan Kartini di masa hidupnya, dan jadi inspirasi untuk realitas kehidupan kita saat ini,” kata Sri Rahayu.
Bagi Yayuk, demikian biasa dia disapa, Kartini tidak hanya memelopori emansipasi perempuan, lebih jauh dari itu, ia memelopori emansipasi manusia, emansipasi bangsa.
Lebih lanjut ia mengatakan, Indonesia baru saja melewati pemilihan legislatif dan pemilihan presiden yang dilaksanakan bersamaan pada 14 Februari 2024 lalu yang masih menyisakan sekian persoalan yang hingga saat ini masih dilangsungkan persidangan di Mahkamah Konstitusi. Atas hal ini, Ibu Megawati Soekarno Putri menyampaikan Amicus Curiae menjelang putusan perselisihan hasil pemilihan umum 2024.
Editor : Iman Nurhayanto
Artikel Terkait