Bupati Yuni juga membagikan cerita lain yang dialami oleh salah satu Pondok Pesantren di Sragen yang ditipu oleh seseorang yang mengatasnamakan Bupati Sragen sehingga kehilangan sejumlah uang.
Saat melakukan aksinya, si penipu menawarkan penyaluran donasi kepada Pondok Pesantren tersebut namun diharuskan untuk menyetorkan sejumlah uang pribadi.
“Saat itu dia diminta transfer uang sejumlah Rp 5 juta dari total bantuan Rp 50 juta. Dia percaya saja menyetor kekurangan uang Rp 5 juta karena si penipu akan segera mentransfer Rp 45 juta. Namun ternyata setelah uang ditransfer, bantuan itu tidak kunjung datang.”jelas Bupati.
Untuk itu Bupati Yuni meminta agar masyarakat waspada akan segala bentuk penipuan terkait bantuan atau donasi yang diberikan kepada masjid dan pondok pesantren. Jika ada modus seperti itu kembali, Dia menghimbau untuk bisa ditanyakan kepada aparat desa atau Kepala Desa setempat untuk menanyakan kebenarannya.
“Saya mohon untuk berhati-hati karena di Bulan Ramadhan ini banyak sekali tindak kejahatan salah satunya penipuan yang mengatasnamakan Bupati atau Wakil Bupati Sragen. Jika ada yang menghubungi akan memberikan bantuan, agar bisa ditanyakan kepada Pak Lurah apakah benar itu nomor Bupati dan apakah benar ada bantuan dari Bupati.”pungkasnya.
Selain dhuhur keliling, Bupati Yuni dan Wabup Suroto didampingi anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah Untung Wibowo Sukowati juga melaksanakan kegiatan Ashar keliling di Masjid Imam Pura Desa Gabugan Kecamatan Tanon. Pada kegiatan tersebut Bupati menyerahkan bantuan sembako dari Baznas Kabupaten Sragen sebanyak 910 paket sembako untuk Desa Jati dan 613 untuk Desa Gabungan.
Editor : Iman Nurhayanto
Artikel Terkait