Contohnya program merdeka belajar seperti program sekolah menengah kejuruan unggulan yang menyediakan ruang lebar keselarasan antara pendidikan vokasi dengan kebutuhan dunia kerja yang update. Peserta didik yang ada disiapkan betul untuk terjun langsung menjadi tenaga profesional maupun wirausaha yang mumpuni di bidang vokasinya. Jika mau melanjutkan studinya pun, kesempatan yang dialami di sekolah pusat unggulan ini bakal menjadi bekal yang betul-betul berharga. Dalam pelaksanaannya, sekolah unggulan ini mencoba memadukan antara penguatan sumber daya manusia, penguatan belajar praktik, penumbuhan karakter, manejemen sekolah berbasis data dan pendampingan oleh perguruan tinggi adalah hal yang dilakukan.
Di tingkat perguruan tinggi, yang paling center seperti program kampus merdeka adalah bagian kelanjutan dari program merdeka belajar. Kampus merdeka yang pada bagian-bagiannya menyediakan program semacam kampus mengajar, progam magang berserikat, pertukaran mahasiswa sampai wirausaha merdeka adalah laboratorium yang coba di kulik bagi para mahasiswa aktif. Kesempatan ini adalah kesempatan yang melibatkan secara langsung setiap mahasiswa dalam mendapatkan pengalaman langsung di lapangan, tidak hanya berkutat pada pemahaman teori belaka. Apalagi mahasiswa sebagai agen perubahan yang kadangkala malah gagap melakukan perubahan boleh jadi dikarenakan karena minimnya pengalaman lapangan ini. Pendidikan tinggi sudah seharusnya menyediakan pembelajaran yang jauh lebih konkret melalui program kampus merdeka ini. Walau sebelum hadirnya program semacam ini hadir, progam semacam Kuliah Kerja Nyata(KKN), Kuliah Kerja Lapangan (KKL) yang sudah sangat familiar di keberlangsungan kampus kita ini sudah ada, kehadiran merdeka belajar kampua merdeka ini menambah banyak variabel praktik kehidupan kampus yang menjadi efektif lagi. Variabel ini tentu bakal mengasah tidak hanya softskill tapi juha hardskill secara bersamaan dan berkelanjutan. Mengenai kebutuhan administrasif, program ini juga bisa dikonversikan menjadi mata kuliah secara langsung.
Terakhir, semoga apa yang di usahakan pastinya belum sempurna, maka evaluasi dan masukan setiap pihak adalah hal yang jangan dihilangkan. Semoga saja segala yang ada adalah demi melengkapi pertumbuhan budaya positif dan hakikat kemerdekaan belajar bagi siapapun yang ada di dalamnya
Editor : Iman Nurhayanto
Artikel Terkait