SOLO, iNewsJatenginfo.id - Wakil Ketua Komisi X DPR RI Agustina Wilujeng Pramestuti SS MM menyampaikan rasa duka cita dan berbelasungkawa atas peristiwa kericuhan di Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.
Kericuhan usai pertandingan antara Arema Malang dan Persebaya Surabaya itu mengakibatkan korban terbesar dalam sejarah olah raga di tanah air, yang sampai Minggu (2/10), tercatat 180-an orang meninggal dunia.
"Saya sangat kaget membaca berita itu, dan berduka luar biasa, sekaligus bertanya-tanya, kenapa bisa satu pertandingan sepak bola, olah raga yang mengedepankan sportivitas, justru berakhir seperti itu. Ini peristiwa yang luar bisa, yang membuat banyak keluarga kehilangan. Karena itulah, saya menyampaikan rasa duka cita yang mendalam, dan berharap tidak akan ada lagi peristiwa semacam ini," kata Agustina saat ditemui di sela sela acara di Solo, Jawa Tengah.
Lebih jauh Bendahara DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah itu berharap berbagai pihak menjadikan olah raga sebagai ajang pemersatu bangsa, untuk menguatkan sendi-sendi persaudaraan dan sportivitas. Karena itu, kalah menang harus disikapi sebagai hal yang biasa, dan bukan tujuan utama.
Agustina yakin, bangsa ini tidak punya watak menang-menangan, sehingga kekerasan seharusnya bukan jadi pilihan.
"Olah raga seharusnya kan menyatukan bangsa ini dalam euforia kebanggaan. Bukan justru membenihkan kekerasan. Jadi, marilah kita kembali ke karakter bangsa kita, yang guyup rukun, tidak suka baku hantam. Apalagi sepak bola kan olahrga yang paling disukai anak bangsa, jadi harus jadi contoh dan kebanggaan bersama, termasuk para suporternya," tambah Agustina.
Ketua Umum Ikatan Alumni Fakultas Ilmu Budaya (IKA FIB) Undip ini juga berharap peristiwa Kanjuruhan harus menjadi peristiwa terakhir, dan jangan sampai terulang lagi. Apalagi, dunia sudah memberitakan dan memberi nilai negatif kepada dunia sepak bola kita atas peristiwa itu.
Editor : Iman Nurhayanto
Artikel Terkait