Agustina berharap hal itu dapat menjadi pembelajaran dan titik tolak agar semua pemangku kepentingan benar-benar serius, taat pada prosedur, serta menjauhi pola pengambilan keputusan yang berdampak pada timbulnya kekerasan.
"Kanjuruhan adalah duka kita bersama, serta pelajaran berat bagi kita. Semoga ini menjadi yang terakhir, sekaligus kita berdaya upaya, apapun harus dilakukan agar kelak tak terjadi lagi peristiwa sejenis," tandasnya.
Terakhir, Mahasiswi Program Doktor FIB Undip itu mengajak semua anak bangsa untuk berhenti menayangkan dan atau berbagi video kekerasan di Kanjuruhan, sebagai penghormatan pada para korban, sekaligus salah satu cara menghentikan kekerasan.
Editor : Iman Nurhayanto
Artikel Terkait