Nguri-Uri Budaya di Kabupaten Wonosobo, Pentaskan Tarian Hak Hakan dan Wayang Kulit Semalam Suntuk

Tim iNewsJatenginfo.id
Kesenian tradisional Tarian Hak-hakan Wonosobo. Foto: Ist

Sedangkan Ketua DPRD Wonosobo Eko Prasetyo HW berharap agar kesenian Hak Hakan  bisa dipatenkan. Pihaknya juga  sudah  meminta Dinas Pariwisata Wonosobo agar bisa menjadikan Tari Hak-hakan menjadi ciri khas Desa Tegalombo secara khusus dan Wonosobo secara umum.

“Di Ponorogo ada reognya, di Wonosobo ada Hak-Hakan. Kami bersama pemerintah mendukung upaya pematenan ini. Serta mengapresiasi kepada Ibu Peni yang sudah ikut memfasilitasi kegiatan kesenian ini sebagai upaya melestarikan budaya,” ujar Eko Prasetyo.

Sementara itu anggota DPRD Jateng Peni Dyah Perwitosari menaruh perhatian khusus terhadap  tarian ini, karena memiliki ciri khas tersendiri, hanya ada di Desa Tegalombo, dan pementasannya pun hanya empat tahun sekali.

"Kesenian Hak Hakan bukan hanya patut dilestarikan tetapi juga patut dijadikan salah satu unggulan daerah.Sebenarnya pada 2019 saat kegiatan desa akan dipentaskan, namun karena ada Covid-19 maka selama dua tahun tidak bisa pentas, oleh karenanya saya bersyukur hari ini bisa dapat menyaksikan pementasan," ujar Peni

Peni pun berharap agar  Desa Tegalombo bisa menjadi desa wisata, yang bukan hanya melestarikan kebudayaan tetapi juga menggerakkan roda perekonomian masyarakat.

Usai dialog budaya dilanjutkan dengan pementasan wayang kulit semalam suntuk dengan dalang Ki An Slamet dengan lakon "Lahire Raden Suketrem atau Serat Pustoko Jamus".

Editor : Iman Nurhayanto

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network