Bupatimeyakini, ke depan pengobatan herbal akan berkembang dan diminati masyarakat. Hal ini seiring isu global dan gaya hidup kembali ke alam atau back to nature menjadi tren saat ini sehingga masyarakat kembali memanfaatkan berbagai bahan alami, termasuk pengobatan dengan tumbuhan obat atau herbal. Namun, banyak kalangan di masyarakat yang belum memiliki informasi yang cukup tentang tanaman berkhasiat obat.
"Ini menjadi tantangan bagi Pemkab Tegal dan WKJ Kalibakung, untuk terus mensosialisasikan manfaat tanaman obat bagi masyarakat,”ujarnya.
Bupati mencontohkan, dirinya pada tahun 1992 pernah divonis mengidap penyakit liver. "Divonis tinggal tunggu waktu. Karena parah, saya harus istirahat total," kisahnya.
Suatu hari, lanjutnya, dirinya mendapat informasi dari seorang teman, sambil memberikan kliping koran tentang pengobatan herbal di Bogor. Dari situ, Bupati berusaha mengobati penyakitnya melalui pengobatan herbal.
"Singkat cerita, saya mengkonsumsi obat-obatan herbal setiap hari. Setiap pagi, siang hingga sore saya meminum air rebusan ramuan herbal, di antaranya ada temulawak dan daun kencing manis yang dikeringkan. Saya campur irisan gula aren. Sekali minum satu gelas besar,” ujarnya.
Untuk makannya, setiap hari makanannya berupa bubur dan telor.
Editor : Iman Nurhayanto
Artikel Terkait