Menurutnya tiga fakta ini perlu menjadi catatan Pemprov Jateng untuk diperhatikan agar ke depan bisa benar benar mengentaskan kemiskinan dan dirasakan manfaatnya.
"Saya belum pegang data terkait anggaran pengentasan kemiskinan tahun 2021. Yang jelas harus tepat sasaran dan tepat program untuk pengentasan kemiskinan," ungkapnya.
Ia juga menyebut dalam kurun waktu dua tahun terakhir bukannya menurun malah meningkat.
"Kemiskinan di Jateng meningkat di dua tahun yakni 2020 dan 2021. Ini efek dari pandemi. Awalnya kan ada 5 kabupaten kota yang mengalami kemiskinan, tahun 2020 dan 2021 wilayah yang mengalami kemiskinan jadi 19 kabupaten kota. Ini menunjukkan kenaikan sebesar 10 sampai 11 persen," imbuhnya.
Dengan besarnya angka persenan kenaikan kemiskinan ini, ia menyebut Gubernur Jateng semestinya bekerja lebih baik lagi. Apalagi dalam waktu dekat masa jabatannya akan habis
"Harusnya pada tahun terakhir jabatan Gubernur sampai 2023 ini harus jadi atensi besar," tegasnya.
Ia mengingatkan Gubernur Jateng dan jajaran agar evaluasi mana program yang efektif dan tidak efektif.
"Jika ada yang tidak efektif maka harus ada program baru. Selain itu perlu adanya monitoring ketat secara periodik terhadap program," tandasnya.
Editor : Iman Nurhayanto