Oleh karena itu, Tafsir memastikan bahwa apabila ada pengurus Muhammadiyah dan dosen di perguruan tinggi Muhammadiyah akan maju sebagai caleg, maka dipastikan tidak akan dipecat atau tidak akan diberhentikan.
Bahkan dirinya sepenuhnya mendukung langkah tersebut. Hal itu dicontohkan dengan terpilihnya mantan dosen Unimus sebagai anggota DPR RI Edy Wuryanto.
“Saya salut dengan teman-teman yang berani berdakwah di dalam politik kekuasaan. Karena tidak semua memiliki nyali, meskipun hanya mendaftarkan diri sebagai caleg. Sekotor apapun kekuasaan, tetaplah kekuasaan dibutuhkan, sehingga berdakwah di tempat yang kotor pahalanya besar,” imbuhnya diiringi tepuk tangan dari hadirin.
Seusai Tausiyah Kebangsaan, kegiatan dilanjutkan dengan sesi Dialog Kebangsaan yang dipandu oleh Teguh Hadi Prayitno. Pada kesempatan tersebut, empat legislator yang memiliki irisan dengan Muhammadiyah diminta menyampaikan pandangan, harapan dan bebagai hal terkait dengan aktivitasnya dan Muhammadiyah. Mereka adalah Edy Wuryanto, Riyanta, Hadi Santoso, dan Sri Hartini.
Para wakil rakyat itu bersepakat bahwa forum-forum seperti ini harus terus digelar, karena bukan hanya menjalin silaturahmi tetapi juga membuka banyak kesempatan bersinergi.
Mereka juga berharap agar generasi muda Muhammadiyah jangan alergi politik dan segera secara terbuka mendaftarkan diri menjadi calon legeslatif.
Editor : Iman Nurhayanto