Kades Selingkuh Hendak Dilaporkan, Puluhan Warga Pulutan dan Sekdes Nyaris Baku Hantam

GROBOGAN, iNewsJatenginfo.id – Kericuhan terjadi di Kantor Kantor Kecamatan Penawangan, Kabupaten Grobogan, Kamis (2/6) sore.
Warga Desa Pulutan yang hendak melaporkan kades selingkuh nyaris baku hantam dengan sekretaris desa setempat.
Adu mulut tak terhindarkan ketika Sekretaris Desa (Sekdes) Pulutan berteriak memarahi beberapa warga yang nekat mendatangi Kantor Kecamatan Penawangan.
Beberapa personel kepolisian berusaha melerai dan meredam suasana memanas tersebut. Sekdes Pulutan kemudian ditarik menjauh dari kerumunan warga.
Ahmad Husaeri bersama puluhan warga dan pemuda desa Pulutan sengaja mendatangi Kantor Kecamatan Penawangan untuk bisa bertemu dengan camat dan menyampaikan keluhan mereka.
Warga mengaku sudah menahan rasa kesal selama beberapa bulan akibat ulah Kepala Desa Pulutan yang diduga selalu berbuat asusila dengan tetangga yang tak lain adalah istri dari Ahmad Husaeri.
Setelah diterima Camat Penawangan, warga kemudian menyampaikan unek-unek mereka dan meminta cepat untuk menindak tegas kepala desa yang telah merusak nama desa mereka.
Bahkan salah satu saksi mata yang melihat dan memergoki langsung kepala desa saat berbuat mesum dengan istri Husaeri menceritakan kronologi awal hingga proses penggerebekan dilakukan.
Bahkan kepala desa telah mengakui perbuatan bejatnya dan berusaha minta perlindungan ke warga agar tidak di massa. Warga juga membeberkan bahwa tindak asusila yang dilakukan kepala desa tidak hanya sekali dan perbuatan kades tersebut selalu diketahui warga.
Namun warga tidak berani untuk menangkap atau menggerebek karena dia adalah seorang kepala desa.
“Karena emosi warga yang sudah memuncak, maka warga berinisiatif untuk mengintai aktivitas kades hingga digerebek dan diarak ke rumah RT setempat,” kata Sugito, paman Ahmad Husaeri.
Sementara itu, Camat Penawangan Kasan Anwar telah membuat surat laporan dan berjanji akan melaporkan kasus ini ke bupati/.
“Jika dalam jangka enam hari kades tidak aktif di kantor, maka akan digantikan oleh pejabat sementara. Saat ini kasus masih ditangani Satreskrim Polres Grobogan,” kata Kasan.
“Jika usai penyidikan dan terbukti kades bersalah, maka kades akan dipecat baik secara hormat maupun tidak hormat oleh Bupati Grobogan,” katanya.
Sementara seusai mendapatkan jawaban dari Camat Penawangan, warga membubarkan diri dengan tertib, Sementara Sekdes Pulutan dan warga yang sempat bertikai di kantor Kecamatan Penawangan didamaikan dan saling memaafkan.
Editor : Iman Nurhayanto