Sebagai pendukung aksi tersebut, berbagai perguruan tinggi Muhammadiyah (PTM) perlu ada peace studies atau pusat kajian perdamaian.
“Kita [perlu] punya pusat studi perdamaian, peace making, peace keeping. Jadi lead untuk perdamaian internasional,” lanjut Rizal.
Tak hanya di bidang perdamaian, Rizal perlu mengangkat isu lain seperti climate change hingga energi terbarukan.
Selain itu, Din Syamsuddin juga sepakat dengan Rizal soal peran Muhamamdiyah dalam bina damai. Bahkan Din menyebut Rizal yang pernah jadi Direktur CSIS banyak berada di balik layar mendorong Muhammadiyah dalam aksi-aksi internasional.
“Juga buka bantu networking Muhammadiyah. Dia juga mendorong saya mendirikan CDCC (Centre for Dialogue dan Cooperation Among Cvilization) yang masih aktif sampai sekarang,” ujar Din yang memimpin CDCC.
Din menyatakan Muhammadiyah bahkan dunia Islam dewasa ini, selain menghadapi tantangan, juga mempunyai peluang dan momentum kebangkitan dunia Islam.
Editor : Iman Nurhayanto