Meski Cuaca Ekstrem, TNI dan Warga Tetap Berjibaku Bangun Jalan Rusak di Tengah Hutan

Sembari memberikan botol minumnya, Pak Kardi mengatakan agar meminumnya secukupnya, sebab jika persediaan air minum habis maka harus kembali ke desa untuk kembali mengambil air minum sebab didaerah tersebut tidak terdapat sumber mata air dan jika ada jaraknya jauh. 

Setiap harinya, puluhan personel Satgas dibantu banyak warga setempat, terus menata material batu kemudian meratakan. 

Konsep kerja di lapangan membuat takjub siapapun yang menyaksikan. Sinergitas dan kerjasama terus dilakukan di lokasi pekerjaan sasaran fisik meski cuaca tidak bersahabat, namun hal tersebut tak menyurutkan semangat para prajurit. 

"Bagi kami sebagai prajurit TNI ini sudah hal biasa, apalagi yang kami kerjakan saat ini adalah untuk membantu menyejahterakan masyarakat," ungkap Serka Pujianto salah seorang anggota Kodim 0721/Blora. 

Pembangunan talut, para pekerja terus mengangkut batu untuk disusun pada permukaan badan jalan yang akan dipadatkan ulang. 

Karena kondisi medan yang ekstrem, droping material tidak bisa sampai ke titik lokasi, satu-satunya alat bantu melangsir material adalah angkong. 

Pekerjaan penimbunan badan jalan memang sangat tergantung pada cuaca. Saat hujan mengguyur, maka batu urug tidak bisa dilangsir, karena badan jalan yang becek dan licin akan semakin rusak bila dilalui truk pengangkut material. 

Editor : Iman Nurhayanto