Andri mengatakan banjir rob di Pantura ini merupakan fenomena berulang mengingat karakteristik elevasi daerah yang rendah.
Sehingga, ketika terjadi kenaikan air laut maka akan terjadi banjir rob.
“Ini sebetulnya sesuatu yang berulang, utamanya penyebabnya secara karakteristik di Pantura ya itu pantainya kan elevasinya rendah ya, jadi kalau ada kenaikan sedikit saja akan banjir rob,” tuturnya.
“Namun ini karena ada juga dibarengi ketinggian gelombang di waktu yang sama dan memperparah banjir yang terjadi,” ucap Andri, melanjutkan.
Pihaknya memperkirakan puncak rob akan terjadi pada 25-26 Mei 2022 dan setelahnya akan menurun.
“Kurang lebih puncaknya di 25 dan 26 Mei 2022. Setelahnya akan menurun, tentu ini juga kami update terus, itu dari pantauan kami,” tuturnya.
Editor : Iman Nurhayanto