Dalam sesi panel diskusi dibahas 7 topik pilihan, yaitu :
1. kolaborasi dan model bisnis yang diperlukan untuk segera beralih dari komitmen ke tindakan nyata yang mendukung transisi energi.
2. mekanisme pembiayaan yang berpotensi membuka dan meningkatkan investasi masa depan untuk mendukung energi terbarukan dan teknologi
dekarbonisasi.
3. memastikan bahwa pendanaan hijau terhubung dengan kebutuhan aktual
di lapangan.
4. best practices di negara maju.
5. bagaimana negara berkembang dan emerging economies dapat memanfaatkan peluang transisi yang diperlukan dari batu bara ke energi terbarukan
6. langkah-langkah untuk menciptakan Zona Energi Terbarukan.
7. tindakan yang perlu diambil untuk memastikan akses energi bersih ke jutaan orang yang kekurangan energi dan mencapai target SDGs.
Diharapkan workshop tersebut mampu memberikan masukan dan wawasan terbaru bagi pemangku kepentingan, seperti upaya katalisasi pada proses mekanisme percepatan transisi energi di wilayah negara emerging dan negara berkembang.
Mempercepat upaya yang sedang dilakukan pada proses transisi energi, melihat peluang dari proses transisi, dampak yang mungkin terjadi pada masyarakat akibat transisi energi, dan penyelarasan dan kolaborasi antara Pemerintah dan swasta.
Turut hadir dalam workshop tersebut yakni Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif, Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kemenko Perekonomian Edi Prio Pambudi, dan Dirjen Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber
Daya Mineral Dadan Kusdiana.
Editor : Iman Nurhayanto