Wujudkan Semarang Bersih, Agustin-Iswar Kelola Sampah dari Hulu ke Hilir

Di sisi hilir, pemerintah fokus pada pembenahan infrastruktur dan sistem pengangkutan. Sejumlah truk pengangkut sampah yang usianya lebih dari lima tahun mulai diperbaiki, serta dilakukan pengadaan baru. Tahun lalu, Pemkot Semarang telah menambah lima truk arm roll.
Selain itu, sedang dipersiapkan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PSEL) dan opsi kerja sama pengangkutan dengan koperasi Merah Putih.
Selama 100 hari, program ini telah menunjukkan hasil signifikan. Sebanyak 278.006 rumah tangga (48%) ikut memilah sampah, 1.074 bank sampah terbentuk, 35.411 SDM terlibat, serta 221.299 ton sampah berhasil dikelola. Dampak ekonomi sirkular yang dihasilkan mencapai Rp570 juta.
Berbagai inovasi masyarakat juga bermunculan, seperti Gerakan Semut Mlampah di Semarang Utara, Gumregah di Banyumanik, lomba video pengelolaan sampah di Semarang Barat, hingga pembuatan paving blok dari plastik dan akuarium dari galon bekas.
“Kami apresiasi partisipasi masyarakat. Ini bukti komitmen bersama untuk mewujudkan Semarang yang bersih dan berkelanjutan,” pungkas Agustina.
Editor : Iman Nurhayanto