get app
inews
Aa Text
Read Next : Ronald Tannur kembali Ditangkap usai Vonis Bebas Dibatalkan MA

Curhat Anak Korban Tewas Ditabrak Mahasiswi di Pekanbaru: Yeyen Sayang Mama

Senin, 05 Agustus 2024 | 16:03 WIB
header img
Yeyen anak korban kecelakaan yang ditabrak mahasiswi di Pekanbaru saat membuat status hari kehilangan ibunya. (Foto: X/@dhemit_is_back)

JAKARTA, iNewsJatenginfo.id - Renti Marningsih (46) tewas menjadi korban kecelakaan di Jalan Tuanku Tambusai, Kota Pekanbaru, Riau, Sabtu (3/8/2024) pagi. Dia ditabrak mahasiswi bernama Marisa Putri (21).

Tak hanya ditabrak, korban dan motornya bahkan diseret pelaku yang mengendarai mobil hingga sejauh 50 meter. Korban pun tewas mengenaskan meski sempat dilarikan ke rumah sakit. 

Kematian korban masih sulit diterima sang anak, Yeyen meski sudah ikhlas. Dalam unggahan akun Instagram @farahfrnns, dia menuliskan kepedihan hatinya ditinggalkan ibunda tercinta.

Curhatnya ini mengundang rasa pilu netizen yang memahami perasaannya ditinggal orang tua. Anak almahumah ini pun mendapat banyak doa dari netizen agar dapat melewati cobaan tersebut.

Berikut ini curhat lengkap anak dari ibu rumah tangga (IRT) yang tewas ditabrak mahasiswi Marisa Putri (21) di Pekanbaru.

"Seandaikan pagi itu aku ngelarang mama pergi, apa aku masih bisa meluk mama hari ini?

Seandainya mama lewat jalan lain, apa aku masih bisa ngeliat mama pulang dengan tersenyum?

Seandainya aku kaya, mama ga perlu pergi kerja, apa mama bakal ngebukain aku pintu rumah dan bilang 'poyen mama sudah pulangg'.

Penyesalan satu persatu bermunculan. Seharusnya aku makan nasi yang mama masak pagi itu kalau tahu ternyata itu adalah masakan terakhir mama. Seharusnya aku selalu meluk dan cium mama, bukan hanya saat hari raya, ulang tahun mama dan juga hari terakhir aku melihatnya.

Seharusnya aku memperlakuin mama lebih baik lagi, aku memang anak yg durhaka.

Kenangan pagi itu akan selalu akan kuingat, di mana mama minta maaf tidak sempat untuk memasak lauk dan bilang 'nanti beli lauk di simpang aja ya, mama blm sempat masak, mau ke pasar dlu. Bsk2 kalau mau beli lauk di sana aja, enak-enak."

Ma, ga ada yang lebih enak dri masakan mama. Seharusnya aku bisa ngejawab seperti itu, tapi aku pergi gitu aja.

Banyak kata seandainya dipikiranku, penyesalan selalu berkecamuk dibenakku, tapi tidak ada kata seandainya dalam ketetapan Allah, tidak ada yang perlu disesali karna semua itu memang jalan yang terbaik untuk mama.

Yeyen ikhlas kok ma, tapi Yen cengeng, mama jangan sedih ya liat Yen nangis. Besok-besok Yen bakal jadi anak yang kuat seperti yang mama mau.

Ma, Yen mau bilang kalau mama adalah ibu terbaik untuk Yeyen. Mama ga akan ada gantinya. Mama adalah Mama Yeyen, selamanya akan jadi Mama Yeyen.

Yeyen Sayang Mama.."

Tak habis sampai di situ, Yeyen anak korban kecelakaan kembali menuliskan curhat yang memilukan.

"Ma? Cepet banget perginya? Yeyen nakal ya? Yeyen minta maaf ya ma udah jadi anak yang kurang baik. Mama ga perlu mikirin Yen lagi ya. Yen baik di sini. Mama baik di sana ya, Yen sayanggggg banget sama mama, tapi Allah lebih sayang mama jadi ngebawa mama ke sisi-Nya.

Ma, skrg Yen ga bisa kuat kayak yg mama mau, Yen cengeng, jangan marah ya ma, nanti kalo kita ketemu lagi mama boleh kok marahin, tpi skrg mama jauh, jadi mama belum boleh marah ya. Bantu Yen kuat dari sana ya. Kalau udh saatnya kita ketemu kita cerita cerita lagi ya ma.

Sampai ketemu lagi bulanku, Yeyen sayang mamaaa.."

Diketahui, kecelakaan mengerikan terjadi di Jalan Tuanku Tambusai, Kota Pekanbaru, Riau, Sabtu (3/8/2024) pagi. Sebuah mobil menabrak motor dan menyeret korban sejauh 50 meter hingga tewas mengenaskan. 

Dalam video viral yang beredar terekam detik-detik mobil yang dikemudikan mahasiswi benama Marisa Putri (21) menabrak korban Renti dan menyeretnya.

Dalam kasus ini, polisi telah menetapkan pelaku sebagai tersangka. Dia diduga mabuk dan dalam pengaruh narkoba usai pulang dugem dari tempat hiburan malam dan menabrak korban di TKP.

Atas perbuatannya, tersangka dijerat dengan Pasal 311 Undang-Undang Lalu Lintas Nomor 22 Tahun 2009. Ancaman hukuman 12 tahun penjara.

Editor : Iman Nurhayanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut