JAKARTA, iNewsJatenginfo.id - Muktamar XX Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) di Kota Palembang, Sumatera Selatan pada tanggal 1-3 Maret 2024 menyisakan polemik yang menyebabkan dualisme kepemimpinan.
Saat ini muncul dua nama yakni, Zaki Nugraha dan Riyan Betra Delza masing-masing sebagai Ketua Umum DPP IMM. Diketahui sosok RBD dianggap ketua hasil muktamar yang cacat administrasi dan tidak sesuai azas permusyawaratan.
Sementara itu, Zaki telah resmi membentuk Sekretaris Jenderal (Sekjend) Abdul Wahid dan Bendahara Umum (Bendum) Rahmat G. Ebu. Sedangkan versi Riyan, M Zaki Mubarak sebagai Sekjend dan M.M Firdaus Suudi sebagai Bendum.
Sekjend dan Bendum Zaki baru hari ini Sabtu 09 Maret 2024 viral di media sosial. Flayer tersebut dijadikan status di Whatsapp Tri Laksono salah satu kader IMM Banten.
“Bismillah Tum, Jend, Ndum. Sudah saatnya IMM harus kembali berani bicara lantang akan semua kebijakan dan hal yang merugikan masyarakat. Saya percaya periode ini akan jadi yang berbeda, mari kita kawal bersama,” ungkap Tri, Sabtu (9/3).
“Terimakasih atas dukungan moral dan moril semuanya, baik dari abangda ayunda maupun adinda. Saya percaya langkah ini sebagai panggilan hati dan ikhtiar bersama agar IMM memiliki sikap, keberpihakan yang sebagaimana seharusnya,” imbuhnya.
Tri Laksono yang juga Ketua Bidang Hukum dan HAM DPP IMM 2021-2023 ini, menegaskan bahwa IMM harus jadi jembatan untuk masyarakat.
“Sewaktu-waktu boleh saja kita jadi mitra strategis, tetapi jika itu salah maka kita harus bersikap kritis. IMM harus jadi jembatan untuk masyarakat agar segala hajat bersama dapat kita menangkan, agar tidak ada kebijakan yang merugikan,” tutupnya.
Editor : Iman Nurhayanto