JAKARTA, iNewsJatenginfo.id - Mahfud MD menegaskan tidak pernah menggunakan fasilitas negara sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) untuk berkampanye. Kecuali penggunaan ajudan yang senantiasa menemaninya.
"Kalau saya pergi kampanye pasti cuti. Saya masa tiap minggu bikin surat cuti. Nda enak. Tiap minggu cuti untuk kampanye. Saya juga tidak menggunakan fasilitas kantor sama sekali," kata Mahfud MD di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Jumat (2/2/2024).
"Kecuali yang melekat ke pejabat itu orang misal ajudan itu pakai, karena itu tetap dipakai. Mulai dari presiden hingga pejabat tertentu itu boleh dengan tugas profesional mereka," katanya.
Mahfud merasa conflict of interest atau konflik kepentingan tidak dapat dihindarkan jika dirinya tetap menjabat Menko Polhukam kala mencalonkan diri sebagai wakil presiden. Bahkan, dia merasa sangat sibuk dengan dua posisi yang dijalankan secara bersamaan.
"Tapi ternyata sesudah menjalani, saya sibuk, terkadang terasa ada konflik kepentingan ketika saya berkunjung ke daerah sebagai menko tidak sebagai cawapres," katanya.
"Terkadang ada saja orang berteriak 'bapak cawapres', menjadi tidak enak, sehingga saya ya harus berhenti berjalan-jalan atau berkunjung ke mana-mana sebagai Menko Polhukam. Karena conflict of interest tidak bisa terhindarkan antara melaksanakan tugas menko dan kampanye kadangkala sulit dibedakan," ujarnya.
Sebagaimana diberitakan, Mahfud MD telah menyerahkan surat pengunduran diri kepada Jokowi pada Kamis (1/2/2024). Surat diserahkan dalam pertemuan tertutup di Istana Merdeka, Jakarta.
Proses penyerahan surat didampingi oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno.
Editor : Iman Nurhayanto