SEMARANG, iNewsJatenginfo.id – PWM Jawa Tengah melanjutkan agenda Rapat Koordinasi (Rakor) Unsur Pembantu Pimpinan (UPP) dengan menggelar Konsolidasi Muhammadiyah Jawa Tengah di Gedung Kuliah Bersama (GKB) 2 Universitas Muhammadiyah Semarang (UNIMUS) pada Ahad (3/12). Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari Rakor sebelumnya yang berlangsung pada Sabtu (2/12).
Acara dihadiri oleh Anggota PWM Jawa Tengah, Pimpinan UPP, Anggota PWA Jawa Tengah, Pimpinan Ortom Jawa Tengah, serta Anggota PDM dan PDA di seluruh Jawa Tengah.
Konsolidasi Muhammadiyah Jawa Tengah dimulai dengan Pengukuhan Center of Excellent (CoE) PWM Jawa Tengah. CoE ini bertugas mendampingi PDM se-Jawa Tengah dalam merealisasikan program-program prioritas dengan Key Performance Indikator (KPI) yang telah ditetapkan oleh PWM Jawa Tengah.
Prof. Dr. H. Masrukhi, M.Pd., Rektor Universitas Muhammadiyah Semarang (UNIMUS), menyampaikan sambutan awal dan ucapan terima kasih kepada UNIMUS sebagai tuan rumah Rakorwil UPP dan Konsolidasi Muhammadiyah Jawa Tengah. Ia juga mengumumkan bahwa Rumah Sakit (RS) Pendidikan UNIMUS akan segera diresmikan, menjadi Kampus Muhammadiyah kedua yang memiliki Rumah Sakit Pendidikan.
Dalam sambutannya, Ketua PWM Jawa Tengah, Dr. KH. Tasir, M.Ag., mengucapkan terima kasih kepada UNIMUS sebagai tuan rumah dan seluruh peserta Konsolidasi Muhammadiyah Jawa Tengah. Kiai Tafsir juga memberikan apresiasi kepada Lazismu Jawa Tengah yang meraih 9 penghargaan, termasuk sebagai Lazismu terbaik se-Indonesia, dalam Rakernas Lazismu.
Konsolidasi Muhammadiyah Jawa Tengah juga dihadiri oleh Bendahara Umum PP Muhammadiyah Prof. H. Hilman Latief, M.A., Ph.D., yang juga menjabat sebagai Direktur Jenderal Haji dan Umroh. Prof. Hilman menjelaskan transformasi manajemen keuangan dan aset Persyarikatan, dengan fokus pada efisiensi, resiliensi, sustainability, dan digitalisasi.
H. Dodok Sartono, S.E., M.M., Sekretaris PWM Jawa Tengah, menyampaikan model dan skema manajemen organisasi Persyarikatan pasca Muktamar ke-48. Ia menekankan pentingnya Key Performance Indikator (KPI) sebagai alat untuk mengukur ketercapaian program secara kuantitatif. H. Dodok berharap agar Anggota PDM dan PDA di Jawa Tengah dapat familiar dengan model manajemen organisasi yang modern dan akuntabel.
Bendahara PWM Jawa Tengah, Prof. Dr. H. Sofyan Anif, M.Si., menjelaskan kebijakan manajemen keuangan dan aset PWM Jawa Tengah. Ia juga memaparkan perolehan Gerakan Infak Pendidikan (GIP-111) sebagai wujud transparansi dan akuntabilitas.
Sesi konsolidasi ditutup dengan paparan hasil survey politik dan strategi Calon Legislatif Muhammadiyah (Calegmu) untuk Pemilu dan Pilkada 2024 oleh Wakil Ketua PWM Jawa Tengah yang membidangi MPKSDI dan LHKP.
Turut hadir dalam acara Konsolidasi Muhammadiyah Jawa Tengah antara lain Bendahara Umum PP Muhammadiyah Prof. H. Hilman Latief, M.A., Ph.D., Ketua PWM Jawa Tengah Dr. KH. Tafsir, M.Ag., Wakil Ketua PWM Jawa Tengah Prof. Dr. H. Masrukhi, M.Pd., serta sejumlah tokoh dan pengurus Persyarikatan lainnya.
Editor : Iman Nurhayanto