TEMANGGUNG, iNewsJatenginfo.id - Kabupaten Temanggung memang terkenal dengan daerah yang unik dengan beragam budaya dan ciri khas daerahnya.
Keunikan tersebut seperti salah satu pasar di Temanggung ini, Pasar Entho namanya, berada di Kecamatan Parakan, Kabupaten Temanggung.
Pasar Entho di Temanggung bisa dikatakan unik karena sudah ada sejak zaman dahulu. Selain itu, pasar ini hanya menjual jajanan pasar atau jajanan tradisional, sehingga menjadi lokasi yang sangat cocok bagi para pemburu kuliner yang mencari makanan untuk buka puasa.
Pasar Entho biasa dikenal dengan pasa jajanan pasar, lokasinya berada di belakang ruko Pecinan Parakan.
Uniknya lagi, meski berada pada tempat yang tersembunyi namun pengunjung tak pernah sepi di pasar ini. Pasar biasanya buka mulai pukul 06.00 WIB hingga pukul 10.00 WIB. Jika terlambat, maka bisa saja kehabisan jajanan yang diinginkan.
Nama Entho merujuk pada salah satu jajanan khas Temanggung. Makanan ringan ini terdiri dari singkong yang diisi dengan gula aren. Konon dulunya pasar ini hanya menjual Entho, namun kini menjual berbagai jajanan lainnya.
Berbagai jenis jajanan pasar dijual di sini. Mulai dari jajanan pasar gurih seperti misoa, risole, lumpia, martabak, lemper, bakso tahu, hingga jajanan pasar manis seperti kue lapis, pia, jadah jali, nagasari, putuay, dan kue kering lainnya.
Olahan nasi juga tersedia di Pasar Entho Parakan Temanggung ini. berbagai macam olahan nasi seperti nasi kuning, nasi uduk, nasi megono, nasi urap, dan nasi buntil.
Harga pun juga terjangkau, mulai dari Rp1.000 hingga Rp2000 untuk makanan ringan dan Rp12.000-an untuk beberapa makanan berat.
Pedagang biasanya menjual makanan ringan di pasar yang dibuat sendiri. Meski ada beberapa di antara mereka yang juga menjual jajanan yang dititipkan oleh masyarakat Tionghoa Parakan.
Pasar ini biasanya ramai di pagi hari. Pengunjung biasanya membeli jajanan untuk acara atau sekedar ingin makan.
Pasar Entho di Temanggung biasanya lebih ramai dari biasanya pada akhir pekan, banyak anak muda yang joging sambil membeli makanan tradisional.
Editor : Iman Nurhayanto