JAKARTA, iNewsJatenginfo.id – Selain physical abuse atau kekerasan yang bersifat fisik ada juga istilah emotional abuse yang sering dialami oleh usia remaja hingga dewasa dan berdampak fatal pada mental.
Emotional abuse biasanya melibatkan pengendalian orang lain dengan menggunakan emosi untuk mengkritik, mempermalukan, menyalahkan, atau memanipulasi mereka. Hal ini umum terjadi pada hubungan pacaran, pernikahan, teman, keluarga, bahkan rekan kerja.
Tujuan mendasar dari emotional abuse adalah untuk mengendalikan orang lain dengan mendiskreditkan, mengisolasi, dan membungkam mereka. Ini adalah salah satu bentuk pelecehan yang paling sulit dikenali karena pelakunya cenderung manipulatif.
Emotional abuse kerap dianggap setara dengan verbal abuse dan saling tumpang tindih satu sama lain. Definisi verbal abuse adalah kata-kata yang dipakai untuk merendahkan, meremehkan atau memfitnah dan menyakiti orang lain.
Orang yang mengidap emotional abuse akan meragukan persepsi dan kenyataannya sendiri, ia akan merasa terluka untuk mempertahankan hubungan lebih lama lagi, tetapi juga takut untuk pergi. Jadi, siklus itu berulang sampai sesuatu selesai.
Berikut adalah cara menghadapi emotional abuse:
1. Bersikap jujur terhadap diri sendiri
Seorang korban emotional abuse biasanya akan merasa dirinya tidak berharga dan mulai mengabaikan kebutuhan yang ada di dalam dirinya. Korban perlu secara reflektif mengakui apakah dia sebenarnya merasa nyaman atau tidak dengan hubungan yang sedang dijalaninya.
2. Menyadari bahwa emotional abuse adalah sesuatu yang salah dan bukan sesuatu yang perlu dimaklumi
Korban tidak perlu merasa bersalah atas emotional abuse yang terjadi, berdiskusi dengan pelaku bahwa tindakan yang dilakukannya tidak menyenangkan dan membuat korban merasa tidak nyaman.
3. Membuat batasan
Korban perlu membuat bayasan terkait hal apa saja. Apakah dia akan menerima atau menolak perilaku manipulatif dari pelaku.
4. Mencari bantuan
Mencari bantuan tentu hal yang perlu dilakukan oleh korban. Mencari bantuan disini bisa diartikan dengan mencari bantuan konseling baik secara individual ataupun bersama dengan pelaku, berdiskusi dengan keluarga, teman, kerabat dekat, ataupun pemuka agama tentang apa yang dirasakan.
Begitulah ulasan mengenai emotional abuse dan cara menghadapinya.
Editor : Iman Nurhayanto