get app
inews
Aa Text
Read Next : Jamu Diakui sebagai WBTB Dunia, Begini Sejarah dan Perkembangannya di Jateng

Kebaya sebagai Identitas Busana Perempuan Indonesia

Sabtu, 26 November 2022 | 13:18 WIB
header img
Tuti N Roosdiono adalah Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan. Foto: Ist

INDONESIA adalah negeri yang sangat kaya raya akan budaya dan memiliki ke unikan tersendiri. Negara yang sarat dengan filosofi dan nilai kehidupan.

kebaya adalah salah satu busana khas kebanggaan perempuan Indonesia yang sudah digunakan sejak Abad 15,  merupakan warisan budaya  peninggalan nenek moyang yang sangat anggun dan sangat kita banggakan. kebaya adalah busana yang selalu dipadupadankan secara harmoni dengan berbagai jenis  wastra Nusantara  seperti kain batik, kain tenun, kain songket, kain ikat, kain lurik, kain jumputan. Tidak ada negara lain yang memiliki kebaya yang dapat dipadupadankan  dengan wastranya selain Indonesia.

Pemadupadanan itu berdampak luar biasa. Padupadan ini membawa perempuan Indonesia ke suatu persatuan, keramahan, keharmonian, kebersamaan untuk bersuara dan bangga dengan busana kebayanya, menyatu dengan alam budaya yang menghormati indahnya seni wastra dari masing-masing  daerah.

Harmoni ini adalah kehidupan masyarakat Indonesia yang rukun, damai, toleran, di tengah perbedaan.

Seluruh masyarakat Indonesia pastinya bisa ikut merasakan arti kebaya terhadap kehidupan berkelanjutan bagi perempuan Indonesia.

Dengan menghormati kebaya dan kembali mengenakannya, yang selalu dipadupadangkan dengan wastra lainnya dalam kehidupan kita sehari-hari, akan menunjukkan apa identitas kita sebenarnya dari sebuah bangsa yang besar, yaitu Bangsa Indonesia.

Sesuai arahan Pak Jokowi dan perintah Ibu Megawati, Menteri PMK Bapak Muhadjir, Ketua DPR RI Mbak Puan Maharani, Komisi X, dan cukup banyak Komunitas Cinta kebaya di Indonesia, telah sepakat untuk tidak ingin terpengaruh ajakan Malaysia untuk join nomination atau berpartisipasi bersama. Indonesia tetap harus berdiri sendiri,  mempunyai identitas sendiri, khususnya kebaya kutubaru dan Kartini sebagai busana perempuan Indonesia seutuhnya. Tidak perlu terpengaruh dengan negara tetangga. Jangan diartikan, jika tidak go along, ikut serta, maka lalu bermusuhan. Prinsip dasar dan alasan kuat untuk mandiri tetap harus kita pegang teguh.

kebaya Indonesia tidak mungkin  bisa disamakan, apple to apple, dengan kebaya dari negeri tetangga.

Bahwa Indonesia diajak untuk join, berpartisipasi, hal itu kita hargai. Tidak berarti kemudian bermusuhan bila kita menolak usulan yang mereka ajukan. Kira punya proudness, kebangaan, tersendiri tentang kebaya sebagai identitas. Bukan sebagai milik bersama, tapi untuk jati diri bangsa. Welcome, mari semua perempuan di dunia mengenakan kebaya, bahkan kami bahagia dan bangga bila mereka ikut mencintai kebaya. Tetapi ingat, kebaya adalah tetap identitas busana perempuan Indonesia seutuhnya

Ayo perempuan Indonesia, bersama kita perjuangkan kebaya sebagai  Single Nomination di UNESCO. Bersama kita bisa.

Tuti N Roosdiono adalah Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan

Editor : Iman Nurhayanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut