get app
inews
Aa Read Next : Bupati Sragen Minta Masyarakat Waspada Penipuan yang Catut Namanya

Kasus Oknum Guru Perundungan Hijab Siswi di Sragen Berlanjut, Orang Tua Korban Lapor Polisi

Kamis, 10 November 2022 | 10:26 WIB
header img
Keluarga korban perundungan hijab melapor ke Mapolres Sragen. Foto: Istimewa

SRAGEN, iNewsJatenginfo.id – Kasus oknum guru di SMA N 1 Sumberlawang, Sragen Jawa Tengah, Bullying terhadap siswi yang tidak memakai jilbab saat bersekolah, berlanjut.

Agung Purnomo, ayah dari siswi SMAN 1 Sumberlawang Sragen, korban bullying atau perundungan karena tidak berhijab akhirnya melapor ke mapolres Sragen, Rabu (09/11/2022).

Agung datang bersama istri dan anaknya korban perundungan, S (14) yang masih duduk di kelas 1, dan langsung melapor ke Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Sragen. Mereka diterima oleh Kanit PPA, Ipda Tri Ediyanto.

Agung Purnomo mengatakan, pihaknya terpaksa mendatangi mapolres karena pihak SMAN 1 Sumberlawang tidak memberi ruang dialog untuk menyelesaikan perundungan yang menimpa anaknya.

"Awalnya sekolah janji memberi ruang dialog, tapi sampai saat ini ruang untuk dialog itu tidak pernah ada. Ini adalah PR kita bersama bagaimana hal itu tidak terjadi lagi dan anak saya bisa bersekolah lagi dengan nyaman," katanya.

Agung justru menyoroti acara kampanye anti perundungan yang digelar sekolah beberapa waktu lalu samasekali tidak menyelesaikan masalah.

"Itu hanya sekedar seremonial belaka dan tidak ada action untuk penyelesaian masalah anak kami selaku korban. Nyatanya setelah seremoni, anak kami tetap dibully kakak kelas dan telepon minta dijemput pulang," jelasnya.

Agung hanya ingin masalah ini diselesaikan dengan baik agar trauma yang diderita anaknya bisa hilang dan kembali ke sekolah tanpa ada rasa takut.

"Istilahnya, bagaimana korban harus digedekke atine dan pelaku sadar untuk tidak mengulangi lagi. Itu yang sampai saat ini tidak kami dapatkan, dan terpaksa lapor ke polisi," tambahnya.

Agung juga merasa tidak masalah jika anaknya dididik bagaimana menjalankan ibadah syariat Islam dengan baik. Apalagi akhlak mulia, salat, berkerudung juga demi kebaikam sang anak. Hanya saja mendidiknya harus dengan cara yang baik dan jauh dari perundungan.

"Kami sepenuhnya yakin bahwa intoleransi dan radikalisme tidak ada tempat di negeri ini. Silakan didik anak kami dengan dijiwit, dikeplak, tapi jangan ada perundungan verbal, apalagi di depan teman-temannya,".

Seperti yang dikatakan oleh oknum Guru SMAN tersebut, seorang siswi kelas 1 SMAN 1 Sumberlawang, S mendapat perundungan dari oknum guru matematika, Swn. Di depan teman-temannya, korban dinasihati sang guru untuk mengenakan hijab. Pak guru berkata bahwa apa artinya pintar pelajaran matematika kalau tidak memakai hijab. Sekitar 30 menit diceramahi guru, sang anak kemudian menangis dan mengadu ke orang tuanya.

Editor : Iman Nurhayanto

Follow Berita iNews Jatenginfo di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut