BANJARNEGARA, iNewsJatenginfo.id - Kabupaten Banjarnegara kembali diterjang bencana tanah bergerak. Akibatnya puluhan warga terpaksa mengungsi.
Bencana ini juga mengakibatkan sembilan rumah rusak, dan 56 rumah terancam longsor.
Lokasi diperparah dengan turunnya hujan dengan intensitas tinggi mengguyur kawasan tersebut. Kondisi tanah yang labil, membuatnya rawan terjadi longsor dan sangat membahayakan warga yang tinggal di kawasan itu.
Teguh warga Desa Bantar, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara menuturkan, hujan lebat turun selama delapan jam yang mengakibatkan tanah bergerak semakin parah. Beberapa lahan dekat pemukiman hingga kebun salak pun longsor.
"Akibat tanah gerak ini, rumah-rumah warga juga mengalami retak-retak dan rawan roboh. Lantai rumah ambles sedalam 10 cm, sehingga membuat dinding tembok ikut retak," ujar Teguh.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Banjarnegara, Andri Sulistyo menyebutkan, di kawasan tanah gerak tersebut ada 56 rumah warga yang rawan longsor.
"Kondisi rumah sudah tidak dapat ditempati warga, karena rawan longsor," tuturnya.
Warga yang rumahnya rentan longsor, dan sudah retak-retak terpaksa mengungsi ke rumah tetangga yang lebih aman, serta ke sekolah. Luasan area yang mengalami tanah gerak mencapai sekitar dua hektare. Andri mengatakan, warga diimbau untuk menjauh dari zona bahaya tanah gerak tersebut, utamanya saat turun hujan lebat.
"Kondisi tanah yang masih terus bergerak, sangat membahayakan keselamatan warga," pungkasnya.
Artikel ini diterbitkan oleh daerah.sindonews dengan judul 'Tanah Gerak di Banjarnegara, 76 Orang Terpaksa Mengungsi'
Editor : Iman Nurhayanto