JAKARTA, iNewsJatenginfo.id – Jelang Pemilu 2024, Nahdlatul Ulama (NU) mengeluarkan pernyataan sikap. PBNU secara tegas menolak jika dijadikan alat politik untuk tujuan jangka pendek, yakni demi memenangkan pemilu. NU tidak mau politik identitas di masa lalu terulang pada pemilu mendatang.
Sebaliknya, untuk mengantisipasi politik identitas, NU memiliki peran strategis dan penting dalam pendidikan politik kepada masyarakat, membangun komunikasi dan koordinasi dengan pemangku kebijakan, stakeholder dan kelompok lintas agama.
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf berharap politik identitas tak lagi mendominasi gelaran pesta demokrasi lima tahunan di Indonesia.
"Kami (NU) terus terang menolak secara tegas untuk dijadikan alat politik pada pemilu yang akan datang," katanya dikutip dalam laman resmi NU Online, Selasa (27/09/2022).
"Politik identitas yang kita pernah alami tidak boleh terulang lagi apalagi sampai merusak nama baik Indonesia," ujar pria yang akrab disapa Gus Yahya ini.
Editor : Iman Nurhayanto