Dikatakannya, ratusan miliar dana pandemi 'menarik perhatian' scammers yang ingin memanfaatkan program UI. “Penipuan itu terjadi sejak Maret 2020 hingga April 2022, padahal peringatan berulang kali telah dikirim ke Departemen Administrasi dan Pelatihan,” kata Turner.
Jumlah penipuan yang baru saja, nilainya hampir USD 30 miliar yang lebih dari perkiraan yang ditetapkan Juni lalu. Di awal pandemi Covid-19 , Kongres menyalurkan bantuan keuangan kepada rakyat, termasuk kepada para pekerja yang diberhentikan. Pemerintah sadar masalah penipuan ini bisa saja terjadi, tapi sekaligus 'putus asa' untuk mengurangi beban rakyat.
Artikel yang sama telah dimuat di Sindonews.com silahkan baca https://tekno.sindonews.com/read/895223/207/as-sebut-scammers-paling-banyak-terima-dana-bantuan-covid-19-1664150975
Editor : Iman Nurhayanto