SOLO, iNewsJatenginfo.id – Guru penggerak Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) asal SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta, Dwi Jatmiko diundang Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI sebagai salah satu narasumber dalam kegiatan Silaturahmi Merdeka Belajar (SMB) pada Kamis sore (25/08/2022).
Dirinya menyampaikan sebuah materi dengan sub tema Guru Penggerak UKS dalam Kampanye Sekolah Sehat untuk Mewujudkan Anak Indonesia Sehat, Kuat, dan Cerdas Berkarakter yang disiarkan langsung via YouTube Kemendikbud RI.
Kegiatan tersebut dipandu oleh Anang Kusuma sebagai moderator juga merupakan Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat (BKHM) yang dihadiri oleh narasumber lainnya seperti Direktur Sekolah Dasar Kemendikbudristek Muhammad Hasbi, Kepala Sekolah SDN Kapuk Muara 03 Jakarta Utara Rochmanudin, orang tua dari komunitas Sidina Wiendrastari Putri.
Dalam kegiatan tersebut Jatmiko merasa senang dan menyampaikan banyak hal tentang kondisi kesehatan anak usia sekolah dan remaja.
“Terima kasih saya sampaikan kepada Kemendikbudristek RI yang telah memberi kesempatan untuk berdiskusi bagaimana membicarakan kondisi kesehatan pada usia anak sekolah dan remaja yang sangat mengkhawatirkan, terutama terkait konsumsi makanan berisiko setiap hari, status gizi, kebersihan diri dan aktifitas fisik,” ungkapnya.
Jatmiko yang juga sebagai Wakil Kepala Sekolah bidang Humas tersebut mengawali paparan dengan mengajak berpikir merubah mind set. UKS menurutnya tidak hanya domain kesehatan, namun juga domain multi sektor.
Ia menambahkan bawa UKS bukan program prioritas, tapi menjadi wadah untuk semua program prioritas.
“Tujuan UKS bukanlah Lomba Sekolah Sehat (LSS), tapi tujuan UKS adalah Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). LSS merupakan Penghargaan Stratifikasi UKS. UKS hanya mampu dikembangkan jika tersedia sumber dana cukup dan sumber daya yang potensial mencakup kearifan lokal dan kemitraan,” ucapnya.
Jalannya kegiatan Jatmiko menanggapi setiap pertanyaan yang disampaikan moderator, diantaranya terkait sarana dan prasarana yang dapat meningkatkan UKS sebagai pemenuh gizi dan imunisasi bagi peserta didik itu apa saja?
“Kita harus mengacu pada Permendiknas nomor 24 tahun 2007 tentang sarana dan prasarana. Kepmenkes no 1429 tahun 2006 tentang persyaratan Kesehatan. Permenkes nomor 942 tahun 2003 tentang pedoman hygiene sanitasi makanan. Di SD Muhammadiyah 1 Solo sendiri terdapat inovasi e-Money atau M1SMART Card, satu set alat periksa gigi, toilet kejujuran dan Web Based Application bernama Elektronik Usaha Kesehatan Sekolah (e-UKS),” jelasnya.
Penggunaan aplikasi e-UKS meliputi fitur periksa pasien baik siswa dan guru, fitur medikal checkup pasien seperti berat badan, tinggi, tensi darah, suhu, manajemen data obat dan jenis obat, serta manajemen data penyakit, dan keluhan.
Selain itu ia juga mendapatkan pertanyaan terkait sosialisasi seperti apa yang akan dilakukan guru penggerak UKS agar upaya revitalisasi UKS bisa lebih massif?
"Sosialisasi lebih massif dengan cara kolaborasi dan gotong royong antar semua elemen mulai dari Puskesmas terdekat, pemerintah hingga perguruan tinggi. Dengan bersinergi, media massa baik cetak maupun online. Adapun pelatihan-pelatihan dengan menggerakkan guru penggerak yang dibawah naungan Kementerian atau Balai Besar Pendidikan sehingga tercipta revitalisasi UKS yang lebih massif," pungkasnya.
Editor : Iman Nurhayanto