Semua narasi, pernyataan dan keterangan dari kami bertiga dan pihak BRI Kendal telah disampaikan secara jelas dan terbuka. Termasuk suara Hj. Ida yang menangis dan nampak sangat emosional karena takut kehilangan nilai polis Rp 1 Milyar yang sudah diinvestasikan selama 5 tahun. Dialog sempat terhenti sejenak ketika salah satu staf BRI menyuguhkan minuman teh manis hangat buat kami. "Silakan diminum bapak ibu," pak Hendi mempersilahkan kami.
"Terimakasih pak, mohon maaf kebetulan kami sedang puasa Syuro" jawab saya. Lalu kami melanjutkan pembicaraan terkait masalah BRI-life dan sebagai nasabah BRI Kancab Kendal.
Singkat kalimat, pak Hendi menjanjikan akan membantu menghubungi Pimcab BRI-life Semarang segera setelah pertemuan selesai, selain akan membuat surat resmi agar masalah BRI-life ini dapat segera dituntaskan. Rasa terimakasih kami haturkan kepada pak Hendi, sambil kami pamitan keluar dari pertemuan siang itu.
"Kabar Baik dari H. Zaedi"
Selepas dari BRI Kancab Kendal, saya langsung bergerak menuju Solo untuk mengikuti kegiatan Sarasehan Pemuda Jawa Tengah bersama Menteri Pemuda dan Olah Raga, Ketua Komisi X DPR, mas Gibran Walikota Solo dan bung Hendar Prihadi Walikota Semarang yang juga Ketua Korps Alumni KNPI Jateng periode 2022-2027. Selama 2 hari, selaku Wakil Ketua Korps Alumni KNPI Jateng, saya mengikuti serangkaian acara Musda KNPI Jateng di hotel Sunan Solo.
Di tengah perjalanan menuju Solo, H. Zaedi menelpon dan menyampaikan progress report (perkembangan mutakhir) pasca pertemuan di BRI Kancab Kendal. Dia menyampaikan baru saja dihubungi BRI-life Pusat Jakarta untuk memberikan nomor rekening BRI. Jika dihitung waktunya hanya sekitar 1 jam lebih sedikit, ketika saya masih berada dalam perjalanan mobil di jalan tol Boyolali. "Alhamdulillah kabar baik mas kaji. Semoga segera selesai" jawab saya singkat melalui telepon seluler.
Editor : Iman Nurhayanto