SEMARANG, iNewsJatenginfo.id - Penyakit jamur pada kulit terkadang kurang mendapat perhatian khusus dari masyarakat, namun perlu untuk diwaspadai demi menjaga kesehatan tubuh terkhusus kesehatan kulit.
Bertempat di Sekretariat IDI Jateng di Kota Semarang, IDI Jateng gelar podcast kesehatan pada Rabu, (27/7), mengundang Dr. dr. Muhammad Eko Irawanto, Sp.KK merupakan Ketua IDI Cabang Surakarta.
Dipandu langsung oleh Dr. dr. Renni Yuniati, SpKK, FINSDV, MH, mengangkat topik, "Penyakit Jamur yang Menjamur".
Dr. Muhammad Eko Irawanto yang merupakan spesialis penyakit jamur mengungkapkan bahwa penyakit itu berasal dari dalam tubuh atau luiar tubuh.
Menurutnya kondisi kulit banyak mikroorganisme elain bakteri ada juga jamur.
"Kondisi tertentu tubuh yang memiliki berat badan berlebihan cenderung berkeringat lebih, pakaian ketat, dan konsumsi obat antibiotik jangka panjang lebih mudah terkena penyakit jamur," terangnnya.
Faktor dari luar biasanya dari hewan peliharaan seperti kucing yang dapat menularkan jamur menular. Selain kucing, bisa juga dari tumbuhan.
Dr. Muhammad Eko Irawanto menghimbau supaya jangan mendiagnosa diri sendiri, terus beli obat sembarangan. Karena bukannya sembuh, malah dapat memunculkan penyakiit lain, seperti gagal ginjal atau hepatiits.
"Gara-gara gatal malah jadi fata," ujar dr. Renni.
Kemudian dr. Renni juga mendukung pernyataan dr. Muhammad Eko Irawanto, jika satu bulan belum sembuh, bisa konsultasikan ke doketer spesialis kulit. Karena gatel jika digaruk akan membuka pintu infeksi.
Salah satu tempat beresiko tumbuh penyakit jamur adalah di bengkel.
"Jika berkeringat harus dilap karena dapat mempercepat pertumbuhan jamur. bengkel mayoritas deket jalan dan berdebu, jika nempel dikulit berkeringat sebabkan gatal-gatal," ucap dr. Muhammad Eko Irawanto.
Cara cegah terjadinya penyakit jamur harus menjaga kebersihan tubuh. Diusahkan tubuh tetap kering, jika berkeringat cepat dilap. Selain itu memakai kaos dalam yang mudah serap keringat.
Selain bahas penyakit jamur, Dr. Muhammad Eko Irawanto juga menyampaikan bahwa pada tanggal 2 sampai 7 Agustus akan digelar event Solo Artos. IDI Cabang Solo diminta panitia untuk menampilkan band pada 2 Agustus dan seni tari pada 4 Agustus yang dimulai pukul 7 malam di Taman Budaya Surakarta.
Selain itu ia juga menyampaikan sebelum pandemi, setiap dua bulan sekali diadakan penyuluhan di CFD Solo. Adapun berbagai macam penyakit yang disuluhkan meliputi penyakit panu, HIV AIDS, dan penyakit lainnya.
Pada acara CFD setiap pengunjung bisa bertanya secara langsung dan konsultasi secara gratis.
Selain itu ada pemeriksaan gula darah dan asam urat. Biaya tersebut dari IDI, klinik swasta berupa bantuan obat dan lab. Ada juga sponsor dari produk minuman dan rumah makan.
Atas izin Duishub, akir bulan ini akan diselenggarakan baksos dan pemeriksaan gratis di CFD.
Tenaga kesehatan dari poliklinik UNS, mahasiswa Reisden PPDS dan UNS.
Dr. Renni menyebutkan, setelah sekian lama kehadiran IDI di CFD pasti sangat dirindukan masyarakat, karena pada pandemi selama dua tahun tidak bertemu untuk konsultasi.
Pada CFD akan disediakan juga vaksinasi booster, dikarenakan saat CFD masyarakat tumpah ruah, sehingga dapat mempercepat vaksinasi masyarakat.
"Dinkes bisa bermesraan dengan IDI untuk mempercepat vaksinasi tidak hanya di Puskesmas atau kampus, namun bisa juga di arena CFD," ucap dr. Renni.
Editor : Iman Nurhayanto