get app
inews
Aa Text
Read Next : Status Jakarta Sebagai Ibu Kota Berlanjut, Pemerintah: Menunggu Keppres IKN Terbit

Kisah Kue Batang Buruk

Sabtu, 18 Juni 2022 | 18:37 WIB
header img
Kue batang buruk ada kisah cinta pilu dalam kue ini. Foto: Kemendikbud

Sayangnya ketika sedang menikmati kue, mendadak mereka harus menahan malu. Lantaran kue-kue yang sudah lumat di dalam mulut para tamu mendadak berjatuhan.

Serpihannya berserak memenuhi sebagian pakaian kebesaran yang dikenakan para tamu. Mereka pun merasa malu dan hanya bisa tertunduk karena merasa kerepotan memakan kue buatan sang putri.

Tetapi tidak demikian dengan Raja Andak, pria pujaan Wan Sendari. Hanya panglima muda ini saja yang memakan kue tetapi tidak satu pun serpihan kue yang mengotori baju kebesarannya.

Rupanya Panglima Muda Bintan memegang teguh filosofi di Kerajaan Bintan. “Biar pecah di mulut asal jangan pecah di tangan,” begitu bunyi filosofi yang berkembang saat itu.

Ini menggambarkan bagaimana seorang bangsawan mempunyai etika pada saat makan. Tak terkecuali ketika sedang mencicipi sebuah kudapan. 

Apabila seseorang bangsawan terburu-buru dan ceroboh ketika makan atau mencicipi penganan, maka mencerminkan betapa buruknya tingkah laku bangsawan tersebut.

Ternyata melalui kue ini pula Wan Sendari membuktikan kepada dirinya bahwa ia tidak salah dalam memilih pria idaman meski pada akhirnya hanya bertepuk sebelah tangan

Editor : Iman Nurhayanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut