Salah satunya adalah dengan mengonsumsi asupan sumber protein hewani yang baik dan cukup, seperti susu dan telur.
"Ada dua intervensi yang dilakukan untuk menangani stunting. Pertama, intervensi spesifik yang dilakukan secara langsung dan kuratif. Intervensi ini berkontribusi pada 30 persen penanganan stunting," ujar dr Erna melalui keterangannya dikutip Kamis (16/6).
Dr. Erna menambahkan, intervensi dilaksanakan sebelum dan setelah anak lahir. Adapun sebelum kelahiran meliputi pemeriksaan kehamilan dengan meningkatkan kualitas maupun frekuensinya.
"Pemeriksaan kehamilan di awal untuk melakukan deteksi sedini mungkin ada tidaknya masalah, termasuk masalah gizi ibu hamil," kata dr. Erna.
Menurut dia, masalah gizi pada ibu hamil, baik karena obesitas, kurang energi dan, gizi kronis dapat memengaruhi pertumbuhan janin, termasuk juga meningkatkan risiko hipertensi dan preeklampsia pada ibu.
Pemerintah, lanjutnya, juga melakukan program tablet tambah darah, minimal 90 tablet selama masa kehamilan, yang diminum satu kali sehari. Pemberian tablet tambah darah juga dilakukan kepada remaja putri karena tingginya angka anemia pada remaja putri, wanita usia subur, dan ibu hamil.
Editor : Iman Nurhayanto