BLORA, iNewsJatenginfo.id - Pemkab Blora segera bentuk satuan tugas (satgas) penyakit mulut dan kuku (PMK) di tingkat kecamatan.
Langkah tersebut sebagai upaya menekan penyebaran PMK agar tidak meluas.
Wakil Bupati Blora Tri Yuli Setyowati megatakan, saat ini PMK telah menjangkiti sejumlah hewan ternak, khususnnya sapi.
Koordinasi dengan Dinas P4 terus dilakukan dalam melakukan upaya tindakan di lapangan.
"Anjuran dari gubernur perlunya karantina juga harus dilakukan," kata Tri Yuli, Jumat (27/5).
Melalui Satgas di tingkat kecamatan, nantinya akan mempermudah koordinasi dengan pihak terkait untuk pencegahan dan penanganan PMK.
“Para camat se Blora, saya berharap segera membuat satgas dengan forkopimcam, nanti berkoordinasi dengan kepala desa, dan nanti khususnya dengan Dinas P4 melaporkan terkait PMK dan langkah-langkah yang diperlukan,” katanya.
Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Blora, Kiswoyo menjelaskan, saat ini dilakukan penutupan sementara pasar hewan hingga penyekatan masuknya sapi dari daerah lain di sejumlah titik.
“Sampai dua minggu ke depan, ini harus kita lakukan agar PMK di Blora tidak meluas,” ujar Kiswoyo.
Menurutnya, penutupan sementara pasar hewan sekaligus untuk menunggu situasi maupun perkembangan PMK di Kabupaten Blora.
Sedangkan penyekatan di sejumlah titik dalam rangka antisipasi masuknya sapi dari daerah lain yang terjangkit PMK.
“Hari ini sudah dilaksanakan penyekatan untuk hewan, terutama sapi dari luar daerah yang masuk ke Blora di beberapa titik bekerja sama dengan Polres untuk mengantisipasi penyebaran penyakit PMK,” ucapnya.
Pihaknya meminta agar camat untuk meneruskan informasi kepada masyarakat. Apabila ada hewan ternak terindikasi PMK untuk bisa dikarantina.
Blora merupakan salah satu daerah yang memiliki populasi sapi terbesar di Jawa Tengah.
Berdasarkan data yang ada di DP4 Blora, jumlah populasi sapi pada tahun 2021 mencapai 275.741 ekor.
Editor : Iman Nurhayanto
Artikel Terkait