Ekspansi Jepang
Jepang yang sedang mengalami industrialisasi pesat, merasa memerlukan sumber daya alam untuk mempertahankan pertumbuhan ekonominya. Untuk tujuan tersebut, Jepang mulai melakukan ekspansi militer ke Asia Timur dan Asia Tenggara, termasuk invasi ke Manchuria (1931) dan perang dengan China (1937).
Menurut Encyclopedia Britannica, hingga 1939, Angkatan Laut Jepang masih sangat percaya pada kekuatan senjata. Diasumsikan bahwa pertempuran yang menentukan akan dilakukan terutama oleh persenjataan besar dari kapal-kapal perang, dilengkapi dengan serangan kapal penjelajah ringan dan kapal perusak serta serangan udara dari kapal induk. Angkatan Laut Jepang telah dipersenjatai dan dilatih sesuai dengan doktrin militer tersebut.
Kebijakan Angkatan Laut Jepang juga telah lama mempertimbangkan kekuatan yang setara dengan 70 persen dari total kekuatan Angkatan Laut AS sebagai prasyarat untuk kemenangan atas Amerika Serikat—dengan asumsi bahwa 30 persen dari armada utama AS akan dihancurkan sebelum mencapai perairan Timur Jauh. Atas alasan strategis itulah Angkatan Laut Jepang berupaya keras untuk membangun kekuatan tambahannya di kawasan Pasifik.
Meletusnya Perang Asia Timur Raya
Dilansir dari laman The National World War II Museum New Orleans, Perang Asia Timur Raya bermula ketika pasukan Jepang melancarkan serangan mendadak ke Pearl Harbor pada 7 Desember 1941. Tujuan Jepang menyerang pelabuhan militer AS di Honolulu, Hawaii, itu adalah untuk mencegah intervensi Amerika dalam ekspansi Jepang di Asia.
Serangan secara tiba-tiba terhadap Pearl Harbor menyebabkan kerusakan parah pada Armada Pasifik AS. Serangan tersebut menyebabkan Amerika Serikat mendeklarasikan perang terhadap Jepang dan bergabung dengan Blok Sekutu. Beberapa hari kemudian, Jerman dan Italia juga mendeklarasikan perang terhadap AS. Sejak itu, Amerika pun terlibat aktif dalam Perang Dunia II.
Namun, AS tidak bisa langsung membalas serangan Jepang itu. Sebab, sebagian besar armada militer Amerika di Pasifik telah hancur dan negara itu juga tidak siap berperang kala itu. Karenanya, AS dan Blok Sekutu akhirnya memutuskan bahwa mereka perlu menyelamatkan Inggris dan mengalahkan Jerman terlebih dulu.
Pada saat yang sama, Jepang terus melancarkan serangan secara gencar yang menyapu sejumlah wilayah yang dikuasai AS di Guam, Pulau Wake, dan Filipina, serta wilayah-wilayah yang diduduki Inggris yakni Hong Kong, Malaya (Semenanjung Malaysia dan Singapura hari ini) , dan Burma (Myanmar).
Setelah itu, pecahlah Pertempuran Laut Coral pada Mei 1942. Ini menjadi pertempuran besar pertama di mana kapal induk Sekutu terlibat langsung dan mencegah invasi Jepang ke Australia. Berikutnya, terjadi Pertempuran Midway pada Juni 1942. Dalam pertempuran laut yang krusial ini, Angkatan Laut AS berhasil menghancurkan empat kapal induk Jepang, mengubah arah perang di Pasifik.
Operasi Militer Guadalkanal selama enam bulan pada 1942-1943 menandai awal dari serangan balasan Sekutu di Pasifik. Pertempuran darat dan laut yang panjang ini berlangsung di Kepulauan Solomon.
Pertempuran Leyte Gulf pada Oktober 1944 adalah pertempuran laut terbesar dalam sejarah yang menyebabkan kekalahan telak Angkatan Laut Jepang. Berikutnya, Sekutu berhasil menaklukkan Iwo Jima dan Okinawa pada 1945. Pertempuran sengit ini membawa Sekutu semakin dekat ke daratan Jepang.
Masih pada 1945, Blok Sekutu yang dipimpin Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di Hiroshima (6 Agustus) dan Nagasaki (9 Agustus). Serangan nuklir itu menyebabkan kerusakan besar dan menewaskan ratusan ribu warga sipil di Jepang. Jepang yang kala itu juga sedang menginvasi Indonesia mengakhiri pendudukannya di nusantara. Indonesia pun memproklamasikan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945.
Pada 2 September 1945, Jepang secara resmi menyerah tanpa syarat di atas kapal perang AS, USS Missouri. Peristiwa itu menandai berakhirnya Perang Asia Timur Raya sekaligus akhir dari Perang Dunia II.
Dampak perang
Perang Asia Timur Raya menyebabkan jutaan korban jiwa di kedua belah pihak dan kerusakan besar di seluruh wilayah Asia Pasifik. Pascaperang, Jepang berada di bawah pendudukan Amerika Serikat. Washington DC kemudian membantu membangun kembali negeri matahari terbit itu dan mengubahnya menjadi negara demokratis dan salah satu kekuatan ekonomi terbesar di dunia.
Perang Asia Timur Raya mengakhiri dominasi militer Jepang dan mengubah tatanan geopolitik di Asia dan dunia.
Editor : Iman Nurhayanto
Artikel Terkait