Sementara itu, Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam juga memerintahkan umatnya untuk melaksanakan ibadah i'tikaf di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, dari Aisyah Radhiallahu Anha beliau bersabda,
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَعْتَكِفُ اْلعَشَرَ اْلأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ حَتَّى تَوَفَّاهُ اللهُ ثُمَّ اعْتَكَفَ أَزْوَاجُهُ مِنْ بَعْدِهِ. [رواه مسلم]
Artinya: “Bahwa Nabi saw melakukan i’tikaf pada hari kesepuluh terakhir dari bulan Ramadhan, (beliau melakukannya) sejak datang di Madinah sampai beliau wafat, kemudian istri-istri beliau melakukan i’tikaf setelah beliau wafat.” (HR. Muslim).
Niat I'tikaf
Berikut niat i'tikaf yang dikutip dari buku Fikih Madrasah Tsanawiyah Kelas VIII, karya Ahyar (2021), Senin (1/4/2024).
نَوَيْتُ أَنْ أَعْتَكِفَ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ مَا دُمْتُ فِيهِ
Latin: Nawaitu an a‘takifa fī hādzal masjidi mā dumtu fīh.
Artinya: “Saya berniat i'tikaf di masjid ini selama saya berada di dalamnya.”
Editor : Iman Nurhayanto
Artikel Terkait