Peta sebaran curah hujan di Provinsi Jawa Tengah yang dikeluarkan olej BMKG tercatat 12-13 Maret 2024, hujan lebat hampir terjadi di semua wilayah Kota Semarang, sedangkan di wilayah lainya seperti Kabupaten Kendal. Demak, Pati Kudus, Jepara dan Grobogan hanya sebagian wilayah saja.
“Kondisi ini tentunya akan berakibat terhadap tingginya curah hujan dan berakibat terjadinya banjir di hampir semua wilayah dataran rendah Kota Semarang, seperti pusat kota,” ujarnya.
Menurutnya, bencana hidrometeorologi ini tidak hanya berupa banjir saja, tetapi juga menimbulkan akibat tanah longsor di beberapa lokasi rawan longsor serta pohon-pohon pinggir jalan yang tumbang akibat angin kencang sehingga keadaan ini semakin berdampak pada kemacetan lalu lintas serta lumpuhnya pusat-pusat layanan masyarakat.
“Setelah menelusuri kejadian terulangnya luapan Kali Banjir Kanal Timur setelah satu dasawarsa dan bulan kejadian dalam bulan Februari Maret serta hasil kajian bahwa siklon tropis paling sering terjadi di Februari dan Maret dengan ketinggian genangan yang sama maka kejadian banjir di Semarang seharusnya dapat diperkirakan,” ujar Prof Munasik.
“Kejadian banjir yang luas, angin kencang dan longsor serta gelombang tinggi dapat diperkirakan sehingga dapat diantisipasi lebih awal sebelum kejadian melalui sistem peringatan dini sehingga mengurangi dampak yang signifikan,” ujarnya.
Editor : Iman Nurhayanto
Artikel Terkait