Masalah kontinyuitas atau kesinambungan produk juga seringkali dihadapi para pelaku usaha mikro kecil perempuan bidang pangan skala rumah tangga. Kita bisa bayangkan bagaimana stressnya perempuan ketika harus memenuhi pesanan mamin besok pagi, sementara malam hari sebelumnya ada anaknya yang tiba-tiba sakit demam tinggi dan harus dirujuk ke rumah sakit. Atau ketika sang suami tiba-tiba merajuk karena keinginan untuk dilayani tidak terpenuhi. Melihat berbagai tantangan dan permasalahan yang melingkupi perempuan pelaku usaha mikro kecil bidang pangan, mendorong kami semakin bersemangat menjalankan amanat sebagai pimpinan LPUMKM PWM Jateng, bersinergi dengan MEK PWA Jateng.
Adapun beberapa permasalahan yang dihadapi UMKM bidang sandang, diantaranya soal pasokan bahan baku, desain, teknologi dan membanjirnya produk sandang impor yang murah. Dibutuhkan political will yang sungguh-sungguh dari pemerintah dan pemerintah daerah agar industri kecil dan menengah penghasil produk sandang, serta industri tekstil dan produk tekstil (TPT) mampu bertahan dan berkembang di Jawa Tengah dan Indonesia.
Sebenarnya kita memiliki kekayaan intelektual dan budaya sandang yang luar biasa banyaknya. Dua diantaranya adalah batik dan tenun ikat. Hampir setiap wilayah di Indonesia dan daerah di Jawa Tengah memiliki desain batik yang unik (khas) dan tenun ikat ATBM dengan pewarnaan alami. Seni dan budaya sandang merupakan bagian dari ekraf (ekonomi kreatif). Sebuah kekayaan budaya adiluhung non benda. Sebagaimana kita tahu bahwa Batik telah dinobatkan sebagai warisan kebudayaan dunia dari Indonesia oleh UNESCO.
Di tengah gempuran produk kain batik printing dari China yang murah, kami masih optimis untuk mengembangkan produk batik Jawa Tengah. Kelebihan produk sandang China terletak pada teknologi industri tekstilnya yang berskala besar, platform digital yang disertai politik dumping. Termasuk teknologi “lilin dingin” yang menggantikan teknik canting dengan “malam panas” yang sekarang banyak dipakai perajin Batik Pekalongan. Tapi soal desain batik, kita jauh lebih unggul dan berkemjauan. Saat ini di Pekalongan, lahir 100-150 desain batik baru setiap hari yang dihasilkan oleh desainer-desainer muda yang kreatif. Sebuah keunggulan komparatif (local genius) yang tidak dimiliki China.
LP-UMKM berencana membuat Pusat Inkubasi UMKM Sandang (UMKM Center) di Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan (UMPP). Bersinergi dengan PTM, MEK PW Aisyiyah, LSBO PWM, Perajin dan Pengusaha Batik. Kami memimpikan Pekajangan dan Pekalongan kembali “reborn” hadir sebagai pusat industri batik rakyat yang mendunia. Betapapun sejarah telah mencatat : Pekajangan di Pekalongan, Laweyan di Solo dan Prawirotaman di Yogyakarta pernah kesohor sebagai pusat dan kiblat batik dunia yang berjaya di masa lalu. Dan salah satu kekuatan utama di tangan para emak-emak pelaku UMKM Sandang kami tambatkan harapan. Wallahu’alam
Weleri, 11 Oktober 2023
Editor : Iman Nurhayanto
Artikel Terkait