Prihantono juga memaparkan, bahwa pihaknya tidak pernah meminta kontribusi dalam bentuk apapun kepada pihak-pihak penyelenggara sarana pendidikan seperti PKBM, meskipun pihaknya pernah menemukan kasus adanya pencatutan nama Dinas Pendidikan meminta kontribusi.
"Kami tidak pernah meminta, apalagi menerima kontribusi dari penyedia sarana pendidikan, kami bisa pastikan itu," paparnya.
"Pernah saya dengar, ada oknum mengatakan kepada orang yang ingin nembak ijazah, diminta bayar sekian juta, katanya untuk memberi atasan, padahal itu sama sekali tidak benar," imbuhnya.
Prihantono memastikan atas maraknya dugaan penyalahgunaan wewengan yang terjadi di PKBM kedepan pihaknya akan memperketat pengawasan serta akan sering melakukan bimbingan secara rutin kepada penyelenggara PKBM.
"Kami akan melakukan pengawasan secara ketat dan sering melakukan bimbingan," pungkasnya.
Editor : Iman Nurhayanto
Artikel Terkait