"Muhammadiyah adalah gerakan dakwah islam amar ma'ruf nahi munkar dengan maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Muhammadiyah berpandangan bahwa agama Islam menyangkut seluruh aspek kehidupan meliputi; aqidah, ibadah, akhlak, dan muamalah duniawiyah yang merupakan salah satu kesatuan yang utuh dan harus dilaksanakan dalam kehidupan perseorangan maupun kolektif. Dengan mengemban misi gerakan tersebut Muhammadiyah dapat mewujudkan atau mengaktualisasikan agama Islam menjadi rahmatan lil 'alamin dalam kehidupan di muka bumi ini."
Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Semarang menyikapi perhelatan politik nasional khususnya pemilu pada Tahun 2024 baik Pileg maupun Pilpres.
"Kita akan mengikuti pedoman atau panduan dan arahan Pimpinan Pusat Muhammadiyah, bahwa Muhammadiyah adalah Organisasi Masyarakat (Ormas) keagamaan yang netral dari kegiatan politik praktis. Kemudian jika ada anggota Muhammadiyah yang terlibat dalam organisasi politik, Muhammadiyah mendorong agar kemudian bisa melakukan gerakan amar ma'ruf nahi munkar di wilayah politik," ungkap K.H. Fachrurrozi, Ketua PDM, Minggu (20/8).
Kemudian Ketua PDM itu menyampaikan jika dirinya mendorong dan memberikan kesempatan kepada kader Muhammadiyah untuk terlibat dalam politik praktis sebagai bentuk diaspora kader.
"Sehingga secara politik praktis Muhammadiyah tidak terlibat langsung, tapi kemudian mendorong dan memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada kader-kader Muhammadiyah untuk terlibat dalam kegiatan politik praktis, sehingga nanti akan terjadi diaspora kader-kader Muhammadiyah bagi semua elemen atau unsur partai politik. Disitu ada warga Muhammadiyah yang akan mewarnai tentang perjalanan bangsa ini ke depan," kata K.H. Fachrurrozi.
Editor : Iman Nurhayanto
Artikel Terkait