Pada saat Muswil, ke 39 nama dipilih musyawirin/peserta menjadi 13 nama calon terpilih PWM. Calon dengan suara terbanyak tidak mesti menjadi Ketua PWM, tergantung hasil musyawarah mufakat tim formatur. Boleh saja Ketua PWM dipilih dari dalam tim formatur maupun diluar 13 nama terpilih.
Dalam forum Muswil tidak ada penyampaian visi misi calon dan kampanye, apalagi black campaign. Setiap peserta memiliki kemerdekaan dan kemandirian untuk memilih 13 nama yang dinilai "mitayani" menunaikan amanat hasil Muswil. Sangat berdaulat, bersahaja dan dianggap wajar jika ada perbedaan pilihan diantara peserta, meski berasal dari daerah yang sama. Maka menjadi unfaedah dan menghabiskan energi jika ada tim sukses yang bersemangat ingin menyeragamkan pilihan kepada peserta Muswil.
Sistem pemilihan di Muswil yang bertahap dan berjenjang, menjadi alarm bagi calon yang ambisius menjadi "Dewa 13". Alih-alih akan dipilih peserta Muswil, bisa jadi malah "dijauhi" dan tidak bisa tertawa lepas ketika bertemu saudaranya di Muswil. Dan ketika hasil musyawarah tidak memilih dia, bisa jadi pulang bermuka murung dan butuh perawatan dokter spesialis jiwa. Mari bergembira menyambut dan mensukseskan Muswil Muhammadiyah Jateng, 3-5 Maret 2023 di kota Tegal.
Kami yakin semua peserta Muswil warga persyarikatan yang shalih. Memiliki kecerdasan spiritual (SQ), kecerdasan emosional (EQ) dan kecerdasan Intelektual (IQ) yang sangat memadai.
*Pilihlah Kita*, 13 nama yang menurut peserta muswil terbaik diantara 39 nama yang semuanya baik. Sesuaikan dengan kebutuhan dan tantangan yang akan dihadapi PWM Jawa Tengah periode 2022-2027. Mengingat tahun 2024 ada pergantian kepemimpinan nasional, berupa pemilu legislatif (Pileg), Pilpres dan Pilkada serentak.
*Jangan memilih Kami*, yang hanya menyandarkan pada kepentingan pribadi dan kelompok, asal daerah dan kewilayahan. Apalagi memilih secara naif berdasarkan ras dan suku.
Editor : Iman Nurhayanto
Artikel Terkait