KOTAMOBAGU, iNewsJatenginfo.id - BT (13) menjadi korban bullying dan penganiayaan di sekolah oleh teman-temannya. Kepala Sekolah MTs Negeri 1 Kotamobagu Intan Safitri Mokodompit mengaku lalai dalam pengawasan terhadap siswanya hingga menyebabkan kejadian tersebut.
"Kami sebagai guru pendidik mohon maaf. Kami lalai dan di luar kontrol. Karena memang di hari Senin hingga hari Sabtu tidak ada laporan yang membully atau berkelahi atau sesuatu yang terjadi biasanya. Karena tidak ada laporan hingga kami tidak tahu kejadian ini," kata Intan kepada sejumlah awak media, Senin (13/6)
Dia menyampaikan para siswa yang diduga terlibat dalam kejadian tersebut telah diminta keterangan sebagai saksi oleh polisi.
“Saat ini beberapa siswa sedang dimintai keterangan sebagai saksi. Kami sepenuhnya menyerahkan semua kepada pihak kepolisian," ujarnya.
Diketahui, dari informasi yang berhasil dirangkum, keluarga korban menyebut dugaan penganiayaan itu terjadi di sekolah usai para siswa mengikuti ujian sekolah, Rabu (8/6).
Awalnya korban hendak pergi ke masjid sekolah untuk salat zuhur. Tiba-tiba ada temannya yang menutupi wajah korban menggunakan sajadah.
Di tempat itulah korban diduga mendapat kekerasan dan meringis kesakitan di bagian perut.
Saat pulang sekolah, korban yang mengeluh sakit langsung menceritakan kepada orang tuanya. Kemudian orang tuanya membawa korban ke Rumah Sakit Pombudayan untuk dirawat.
Namun korban yang didiagnosis mengalami Ileus Obstruktif (trauma benda tumpul) kemudian dirujuk ke RSUP Prof RD Kandou Manado.
Kendati sudah dilakukan tindakan medis, nyawa korban tidak tertolong dan dinyatakan meninggal pada Minggu (12/6/2022).
Editor : Iman Nurhayanto