SOLO, iNewsJatenginfo.id – Sekolah Penggerak SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta adakan kegiatan peningkatan nasionalisme siswa berupa penguatan profil pelajar Pancasila dengan kolase sila lambang Pancasila, Senin (13/6).
Kegiatan jeda Penilaian Akhir Tahun (PAT), diikuti sebanyak 106 siswa kelas dua.
Dwi Suparwanto, salah satu guru penggerak kelas dua menyebutkan bahwa tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari lahir Pancasila, berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2016.
Penetapan tersebut bertujuan agar masyarakat dan seluruh komponen bangsa memperingati Pancasila sebagai ideologi bangsa dan panduan dalam seluruh bidang kehidupan bermasyarakat, berbangsa maupun bernegara.
“Bangkit Bersama Membangun Peradaban Dunia, menjadi tema yang Insyaallah dengan kolase sila lambang Pancasila mampu meningkatkan nasionalisme,” ujar Dwi.
Hal utama dalam upaya bangkit bersama membangun peradaban dunia diantaranya melalui pendidikan dan kebudayaan.
Membangun peradaban sebuah negara, pendidikan karakter harus menjadi budaya bangsa.
Selain itu, pendidikan menjadi cermin kepribadian bangsa. Oleh karenanya, bangsa Indonesia telah menetapkan Pancasila sebagai dasar negara kesatuan Republik Indonesia, sehingga pendidikan di Indonesia berlandaskan Pancasila.
Menurutnya, sejak jaman kemerdekaan hingga kini, perjalanan Pancasila sebagai ideologi tidaklah mudah. Banyak kejadian yang menunjukkan adanya pihak-pihak yang ingin mengganti Pancasila dengan paham-paham yang lain.
Namun Pancasila selalu menunjukkan kesaktiannya dengan kokoh, sehingga bertahan sebagai dasar negara Indonesia.
Ancaman terhadap Pancasila di era milenial ini lebih berat dibandingkan dengan masa sebelumnya. Mengapa? Karena saat ini merupakan era keterbukaan informasi. Masyarakat dapat mengakses komunikasi dan informasi dengan mudah.
“Hal ini dapat memberikan peluang yang besar bagi pihak-pihak yang ingin mengganti dasar negara Indonesia dengan paham lain yang bertentangan dengan Pancasila,” ungkapnya.
Pemerintah harus proaktif melakukan pencegahan terhadap upaya meronrong Pancasila sehingga seluruh komponen bangsa dapat bersatu menjaga keutuhan bangsa dan negara berlandaskan Pancasila.
Salah satu upaya pemerintah dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berlandaskan Pancasila dengan menerapkan kurikulum merdeka.
Kurikulum yang muncul sebagai pembaruan pembelajaran melalui perumusan profil pelajar Pancasila sebagai acuan utama dalam penyusunan capaian pembelajaran, konten, metode pembelajaran dan asesmen.
“Profil pelajar Pancasila merupakan manifestasi pembangunan karakter bangsa berdasarkan Pancasila untuk menyiapkan generasi bangsa yang cakap dan mumpuni menghadapi perubahan jaman,” ujarnya.
Editor : Iman Nurhayanto