PEKALONGAN, iNewsJatenginfo.id – Banjir rob yang merendam Kota Pekalongan berdampak pada sektor UMKM, terutama batik dan konveksi.
Para pelaku usaha sektor sandang tersebut tidak mampu produksi sepekan terakhir akibat banjir.
Banjir rob mengakibatkan ratusan pengusaha maupun karyawan UMKM batik dan konveksi di Kota Pekalongan terpaksa menganggur. Tempat produksi terendam banjir setinggi 1 meter lebih.
Akibatnya, aktivitas produksi lumpuh total. Setelah satu pekan berlalu, banjir rob mulai surut. Namun ketinggian banjir masih sekitar 50 sentimeter hingga 1 meter.
Para perajin batik mulai menyortir kain yang masih bisa diselamatkan untuk diproduksi kembali. Banjir mengakibatkan puluhan ribu meter kain hanyut atau rusak akibat terendam air.
“Selama berhenti produksi, kami kehilangan pendapatan. Kini hanya mengandalkan sisa tabungan untuk bertahan hidup dan memenuhi kebutuhan sehari-hari,” kata salah satu pekerja batik, Sholeh, Sabtu (28/5).
Para perajin merugi jutaan rupiah akibat banjir rob. Padahal sebagian modal berasal dari pinjaman bank atau lembaga kredit lainnya.
“Meskipun banjir mulai surut, namun belum bisa mulai produksi. Sebab tempat usaha masih terendam air,” kata salah satu pengusaha konveksi batik, Kodam.
Tempat usaha masih sepi, hanya beberapa pekerja yang sedang menjemur kain. Banjir rob di pesisir Kota Pekalongan masih terjadi di Kecamatan Pekalongan Utara dan Barat.
Editor : Iman Nurhayanto