ANKARA, iNewsJatenginfo.id - Puluhan pemukim ilegal Israel kembali menggeruduk Masjid Al Aqsa di Yerusalem Timur, Rabu (26/6/2024). Mereka memaksa masuk kompleks tempat suci ketiga bagi umat Islam itu di bawah pengawalan ketat kepolisian Israel.
Para saksi mata mengatakan kepada kantor berita Palestina WAFA, puluhan pemukim Yahudi masuk ke masjid secara berkelompok. Mereka melakukan aksi provokatif di dalam kompleks masjid serta melakukan ritual Talmud, termasuk menari-nari dan bernyanyi.
Di saat bersamaan, polisi Israel melarang umat Islam masuk Masjid Al Aqsa. Bukan hanya itu, ratusan pasukan keamanan Zionis dikerahkan di kawasan Kota Tua, Yerusalem, di sepanjang jalan menuju Masjid Al Aqsa untuk menahan warga Palestina yang akan memprotes aksi penggerudukan tersbeut.
Pada 5 Juni lalu, ribuan ekstremis Yahudi juga menggeruduk kompleks Masjid Al Aqsa. Departemen Wakaf Islam di Yerusalem selaku pengelola Masjid Al Aqsa menyebut, lebih dari 1.600 pemukim ilegal Israel memaksa masuk kompleks masjid.
Ribuan pemeluk Yahudi ekstrem itu masuk di bawah pengawalan ketat kepolisian Zionis untuk merayakan Hari Yerusalem. Perayaan itu merujuk pada pendudukan Israel atas Yerusalem Timur pada 1967.
Palestina menuduh Israel mengintensifkan upaya Yahudisasi Yerusalem Timur, termasuk Masjid Al Aqsa. Bukan hanya itu, Israel ingin menghapus identitas Arab dan Islam pada Al Aqsa.
“Pelanggaran mencolok seperti melakukan ritual Talmud, menari, berteriak, dan mengibarkan bendera, semuanya di bawah pengawalan polisi Israel,” bunyi pernyataan otoritas Islam Yerusalem, saat itu.
Otoritas Islam juga mengecam pertemuan kelompok ekstremis Yahudi di gerbang Masjid Al Aqsa, penyerangan terhadap warga, serta penodaan kuburan Muslim di pemakaman Bab Al Rahma yang terletak di dinding timur masjid.
Pernyataan itu juga mengecam pembatasan Israel, menghalangi ribuan jemaah Muslim untuk memasuki kompleks masjid.
Menurut Badan Wakaf, seorang pemukim ilegal mengibarkan bendera Israel saat memasuki kompleks Al Aqsa, tindakan provokatif yang meningkatkan ketegangan.
Warga Palestina berpegang teguh bahwa Yerusalem Timur, tempat Masjid Al Aqsa berada, sebagai ibu kota negara di masa depan.
Israel merebut Yerusalem Timur dalam Perang Arab-Israel 1967. Kemudian pada 1981 pemerintah Israel mencaplok wilayah itu, tindakan yang tak diakui oleh komunitas internasional.
Editor : Iman Nurhayanto