get app
inews
Aa Read Next : Luar Biasa! Ibu Muda ini Sukses Didik 11 Anaknya Jadi Penghafal Alquran, ini Tipsnya

Hati-hati, Inilah Kebiasaan yang Dapat Sebabkan Produksi ASI Menjadi Berkurang

Sabtu, 11 Mei 2024 | 21:09 WIB
header img
Kebiasaan yang membuat ASI menjadi seret. (Foto: Freepik.com)

SEMARANG, iNewsJatenginfo.id - Produksi Air Susu Ibu (ASI) mendadak berkurang atau seret memang menjadi tantangan bagi para ibu menyusui. Tak jarang kondisi ini membuat sang ibu semakin stress dan produksi ASI-nya semakin seret.

Alhasil banyak orang yang memerlukan bantuan suplemen untuk kembali melancarkan ASI agar si kecil bisa terus mengkonsumsi ASI di masa-masa pertumbuhannya. Ahli Gizi Dr. dr. Tan Shot Yen,M.hum mengungkap bahwa semakin sering sang ibu mengasihi anaknya, maka akan semakin banyak produksi ASI di payudaranya.

“Prinsip ASI adalah semakin sering disusukan, semakin sering payudara dikosongkan, produksinya akan menjadi semakin banyak,” kata dr. Tan Shot Yen, dikutip dari podcast Moms Corner di kanal Youtube Nikita Willy, Jumat (10/5/2024).

Sehingga ketika ASI-nya kosong setelah menyusui si kecil, maka secara alamiah akan merangsang produksi ASI dalam payudara untuk kembali mengisinya. Namun dr. Tan Shot Yen menjelaskan salah satu kebiasaan yang sering dilakukan para ibu yaitu memerah ASI karena tidak bisa memberikannya secara langsung kepada anak.

Menurutnya, memerah ASI itu tidak sama dengan isapan bayi secara langsung. Sebab, memerah ASI pada sebagian kasus tidak bisa sampai mengosongkan ASI, berbeda dengan isapan bayi yang bisa mengkonsumsi ASI hingga kosong.

“ASI seret itu biasanya kalau ibunya sudah mulai perah-perah karena sering ditinggal bayinya. Kalau itu terjadi maka orang kalau memerah itu tidak sama dengan isapan bayi,” ujarnya.

Terlebih para ibu-ibu yang sibuk bekerja, banyak orang yang tidak rutin memerah ASI setiap dua jam sekali. Sehingga kebiasaan ini tanpa sadar bisa memicu ASI seret lantaran tak rutin diperah.

“Apalagi kalau perah kan biasanya ibunya sibuk ya kerja dan segala macam itu belum tentu dua jam sekali dia perah, Kadang-kadang perahnya cuman ketika istirahat makan siang. Nah itu akhirnya jeda perahnya itu terlalu jauh. Hal ini membuat produksi ASI kayak merasa tidak diperlukan lagi, sehingga asinya keluar sedikit,” tutur dr. Tan Shot Yen.

Oleh karenanya, dr. Tan Shot Yen menyarankan para ibu untuk lebih rutin memberikan ASI secara langsung ataupun memerahnya setiap dua jam sekali.

Selain itu, peran ayah juga penting untuk meningkatkan hormon oksitosin yang bisa membantu sang ibu memproduksi ASI lebih lancar. Menurutnya, suplementasi ASI terbaik yaitu ketika sang ibu bahagia dan tenang, maka ASI tidak akan seret.

“ASI itu diproduksi karena ada hormon namanya oksitosin. Oksitosin itu diproduksi kalau ibunya tenang dan bahagia. Jadi suami berperan penting untuk bisa membuat ibunya tenang dan bahagia, itu suplementasinya ASI terbaik,” tuturnya.

Editor : Iman Nurhayanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut