get app
inews
Aa Text
Read Next : Mas-Mbak Jawa Tengah Didorong Mampu Tingkatkan Promosi Pariwisata dan Budaya

Jamu Diakui sebagai WBTB Dunia, Begini Sejarah dan Perkembangannya di Jateng

Minggu, 10 Desember 2023 | 23:30 WIB
header img
Budaya Sehat Jamu resmi diakui oleh Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan PBB (UNESCO), sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) tingkat dunia. Foto: jatengprov.go.id

“Selain itu tentu saja memberikan rasa bangga sebagai Bangsa Indonesia, atas penetapan ini,” sebutnya.

Sejarah Panjang Jamu di Jateng

Handoyo mengatakan, jamu memiliki historisitas panjang di bumi nusantara. Inskripsi jamu terpahat dalam relief Karmawibangga, yang terdapat di Candi Borobudur. Adapula relief di Candi Rimbi tahun 1329 Masehi, Prasasti Madhawapura 1305 Masehi, Serat Centhini 1814 Masehi, dan Situs Liyangan 800 Masehi.

Kemudian Industri jamu di Indonesia, tercatat, berkembang jauh sebelum pengumuman Kemerdekaan RI. Dimulai pada 1820 Masehi dari sebuah industri rumahan di Jateng, kemudian menyebar ke pulau lain di Indonesia. Pada 1900, tumbuh industri jamu yang menjadi pabrik-pabrik besar, seperti Jamu Jago, Nyonya Meneer, Sido Muncul, Jamu Borobudur, Jamu Dami, hingga Jamu Air Mancur.

Kini, jumlah industri ekstrak bahan alam (di Jateng) ada tujuh, industri obat tradisional (IOT) ada 16, termasuk di dalamnya Sido Muncul, Jamu Jago, Borobudur, Deltomed dan Air Mancur. Usaha Kecil Obat Tradisional ada 153 unit, Usaha Mikro Obat Tradisional ada 264 unit. Selain itu, ada pula ribuan jamu gendong, yang kebanyakan ada di Sukoharjo, Demak, Banyumas, dan sebagainya.

Editor : Iman Nurhayanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut