SEMARANG, iNewsJatenginfo.id – Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu menekankan optimalisasi program-program pembangunan untuk menjadikan Kota Semarang sebagai Kota Cerdas (Smart City). Demikian yang disampaikan Mbak Ita saat acara Presentasi dan Interview Dalam Rangka Evaluasi Tahap II Program Gerakan Menuju Kota Cerdas (Smart City) Tahun 2023 di Situation Room, Balaikota, Kamis (9/11/2023).
“Ya kita tadi sudah mendapatkan banyak masukan dari asesor, bahwa kita diminta untuk mengefisienkan aplikasi. Misal Smart Living, itu jadi satu aplikasinya. Smart Economy, satu aplikasi sehingga tidak terlalu banyak aplikasi yang ada di Kota Semarang. Dan itu sejalan dengan ide saya,” ujar Mbak Ita.
Mbak Ita mengajak jajarannya untuk memanfaatkan teknologi untuk mendorong pengembangan UMKM seperti contohnya melakukan pelatihan menggunakan AR (Augmented Reality).
“Dari hasil penilaian ini menunjukkan bahwa Smart City tidak hanya berbentuk digital atau aplikasi-aplikasi. Tapi terkait juga energi terbarukan, terkait air bersih, (penanganan) banjir. Yang bagaimana ini mengolaborasikan antara teknologi dan aplikasi,” jelasnya.
Lebih lanjut, Mbak Ita juga menuturkan rencana Pemkot Semarang untuk mengaktifkan kembali Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL) yang nantinya akan berjalan dengan sistem Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). Program ini mendapat dukungan dari Kementerian Keuangan.
“Saat ini sedang dilakukan penghitungan-penghitungan kembali karena hasil FBC (Final Bussiness Case), hasil FSC-nya (Final Study Case) tahun 2021. Kami menunggu dari LO, rekomendasi dari BPK dan Kejaksaan nah kemarin sudah jadi. Lha ini mulai lagi karena terkait pengadaan lahan, tipping fee, harus kita selesaikan termasuk optimalisasi persampahan. Jadi semua sampahnya hilang diubah menjadi energi listrik. Waste to Energy,” pungkas Mbak Ita.
Editor : Iman Nurhayanto