SOLO, iNewsJatenginfo.id – Bank Indonesia (BI) Cabang Solo melakukan edukasi mengenai cinta, bangga, dan paham rupiah untuk para siswa sekolah menengah pertama (SMP). Upaya dilakukan melalui sosialisasi kepada para guru di wilayah setempat, Selasa (29/8).
Kepala Perwakilan BI Solo Nugroho Joko Prastowo mengatakan, selama ini sosialisasi dan edukasi terus berjalan. Tahun lalu edukasi dan sosialisasi serupa sudah dilakukan kepada siswa SMA/SMK.
"Tahun ini jenjang SMP. Sekarang dengan guru-guru SMP, artinya dari dini, dari SMP supaya ditularkan ke rekan-rekan sekitar dan murid mereka," kata Nugroho Joko Prastowo.
Dikatakannya, belum lama ini ada siswa berusia 16 tahun di Kabupaten Sragen yang disidik karena mengaku disuruh seseorang untuk berbelanja menggunakan uang palsu.
"Kasus ini menguatkan bahwa kalangan remaja belum aware tentang keaslian rupiah. Akhirnya edukasi ini menjadi benteng preventif atau pencegahan utama," katanya.
Di sisi lain, pihaknya juga terus berupaya memperkuat keamanan rupiah secara reguler.
"Termasuk ada emisi baru, tambah pengamanan. Itu cara pencegahan dari sisi penguatan uang rupiah. Untuk kasus di Sragen pemeriksaan baru dilakukan kemarin," katanya.
Terkait dengan keberadaan uang palsu, diakuinya menjadi keprihatinan berbagai pihak. Menurut dia, pemberantasan terus dilakukan.
"Belum lama ini di Sukoharjo dilakukan penggrebekan, itu jadi efek jera. Yang paling penting adalah melindungi masyarakat agar tidak mudah tertipu. Ini jadi kewajiban BI, Kepolisian, Kejaksaan, BIN untuk pemberantasan uang palsu," katanya.
Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa mengatakan, pemalsuan masih terjadi di sekitar Solo.
"Boyolali dan Sukoharjo sudah ditemukan tahun kemarin. Peredaran dilakukan di Kota Solo, di pasar, di warung kelontong kampung," katanya.
Ia juga mengapresiasi upaya inisiatif BI yang sudah melakukan edukasi terkait cinta, bangga, dan paham rupiah.
"Tahun kemarin dengan SMA dan SMK, tahun ini dengan SMP se-Solo. Tentu BI juga akan geser di daerah lain, dalam hal ini BI sebagai edukatornya," katanya.
Editor : Iman Nurhayanto