Dilanjutkan dengan narasumber kedua yakni Yadi Hendriyana selaku perwakilan dari Dewan Pers menyampaikan materi tentang kemerdekaan pers menyongsong tahun politik , menurutnya pers memiliki peran penting dalam menjaga iklim demokrasi pemilu yang sehat dan fair. Pers harus independen dan berpihak kepada public, karya karya jurnlistik dari pers harus sesuai dengan kode etik jurnlistik.
“Media kita banyak sekali bermunculan dan banyak yang tidak jelas faktornya banyak muncul pers abal abal yang menjadi batu sandungan pers yang professional. Pers yang mengancam bukan dalam ranah kami namun sudah masuk dalam ranah pidana,” ujarnya.
Sementara itu/ Anisha Dasuki yang menjadi nara sumber terakhir dalam seminar kali ini menerangkan materi tentang tantangan televise terhadap platform media social saat ini. Menurutnya ditengah gempuran memdia sosia semakin banyak serta akun media online yang tidak jelas verifikasi dan sumber informasinya menjadi tantangan bagi media televise untuk memberikan informai yang cepat namun tetap berdasarkan fakta.
“Tantangan media tv kedepanya di tengah gempuran memdia sosia makin banyak semakin banyak akun media online tapi verifikasinya tidak jelas sumbernya tidak jelas,” ujarnya.
Kegiatan yang digelar mendapat sambutan positif dari rector Universitas Muria Kudus Profesor Darsono, menurutnya seminar yang digelar menjadi pembekalan secara preventif untuk mahasiswa menyongsong tahun politik yang sudah didepan mata, apalagi untuk generasi millennial materi seminar kali ini menjadi pengingat bagi mahasiswa tentang memerangi hoax di social media dan dan berpartisipasi di dunia politik. Ia pun berharap seminar kali ini menjadi bekal mahasiswa di tahun politik yang akan dating.
Editor : Iman Nurhayanto