Dalam merefleksikan pendidikan di Indonesia, pendidikan yang merupakan pilar utama untuk majunya suatu peradaban adalah hal yang tidak bisa kita pungkiri atau kita anak tirikan. Melalui pendidikan manusia mampu berkembang tidak hanya dari segi fisik yang terus tumbuh, namun juga mampu berkembang secara pemikiran. Pendidikan melakukan perawatan dan pengalaman yang mengasah pemikiran ini.
Pentingnya pendidikan secamam ini bahkan menjadikan pendidikan patut dilakukan sejak usia dini. Pendidikan yang dilaksanakan secara dini menjadi sumber daya manusia kita terbiasa mengalami berbagai pengalaman baik yang melengkapi tumbuh kembangnya, tak mengherankan pendidikan usia dini kini menjadi tingkat pendidikan yang banyak digeluti atensi publik.
Bicara usia dini, manusia memasuki tumbuh kembang dimana anak ingin membuat sebuah kunci untuk masa depannya. Masa yang sangat tepat untuk memberikan stimulus, ibarat seperti spons yang menyerap banyak air. Meski stimulus tidak harus disekolah saja namun bisa dirumah, yang penting berangkat dari pemahaman orang tua adalah bagaimana memberikan stimulius yang tepat pada anak dimulai dari masa dini agar menghasilkan manusia yang lekat akan pengetahuan.
Masalah Utama Orang Tua
Namun, permasalahan utama yang dihadapi oleh orang tua adalah minimnya keahlian mereka dalam mengajar, sulitnya memotivasi anak, lingkungan yang kurang kondusif dan keterbatasan waktu. Misalnya adalah seperti latar belakang pendidikan orang tua yang mempengaruhi kemampuan mereka memahami materi anak usia dini karena bagi sebagian mereka materi anak usia dini mungkin belum bisa dikategorikan sulit namun cara efektif untuk mengajarkannya pada anak itu adalah hal yang tidak bisa dengan mudah dilakukan begitu saja. Demikian juga halnya dengan masalah waktu, sekalipun menjadi kendala yang berat, tetapi bagi sebagian orang tua pendampingan anak dalam tahap belajar tidak bisa sepenuhnya efektif karena harus membagi waktu untuk kepentingan lain seperti pekerjaan demi menggapai nafkah yang sedikit misalnya.
Pengaruh perkembangan anak di usia dini tidak bisa kita anggap remeh, pembentukan karakter seorang anak nantinnya akan terpengaruh bagaimana didikannya sewaktu kecil. Hasil-hasil studi di bidang neurologi mengetengahkan antara lain bahwa perkembangan kognitif anak telah mencapai 50% ketika anak berusia 4 tahun, 80% ketika anak berusia 8 tahun, dan mencapai 100% ketika anak berusia 18 tahun.
Pemerintah Punya Peran
Melihat realita yang demikian, tentang bagaimana pendidikan usia dini ini menjadi penting dan mampu mempengaruhi banyak sekali potensi tumbuh kembang anak , tentu perlu selanjutnya setiap pihak mengambil peran dan tanggung jawabnya. Misalnya saja peranan pemerintah dalam ruang lingkup Pendidikan Anak Usia Dini pun sangat strategis, dengan pola kebijakan dan pelaksanaannya yang tepat sasaran, kebijakan yang memperlihatkan konsentrasi pada pendidikan anak usia dini ini menjadi ruang besar yang menuai banyak hal positi.
Sebb, kebijakan yang adalah berarti adanya trobosan baru, Merdeka belajar yang berfokus pada pendidikan usia dini ini misalnya akan memunculkan dampak yang signifikan terutama pada aspek perkembangan secar berkala dengan dinaikannya dana BOP, kenaikan nilai satuan dana BOP dan satuan dana BOP yang bervariasi.
Seperti yang dijelaskan Menteri Nadiem, reformasi kebijakan BOP PAUD dan BOP Pendidikan Kesetaraan tahun 2022 mencakup 1) nilai satuan biaya PAUD yang bervariasi sesuai karakteristik daerah, 2) penyaluran langsung dana BOP PAUD dan BOP Pendidikan Kesetaraan dari kas negara ke rekening satuan pendidikan, 3) penggunaan BOP PAUD dan BOP Kesetaraan yang fleksibel. Selain itu, pada tahun 2022 perencanaan dan pelaporan BOS menggunakan Aplikasi Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (ARKAS) sebagai aplikasi tunggal.
Ditinjau dari hal ini memang kebutuhan fasilitas juga bagian organ yang tak kalah penting dalam terlaksanannya pembelajaran, maka Kemendikbud merespon dengan adanya dana untuk meningkatkan fasilitas melalui adanya dana yang lebih melihat seberapa persen kebutuhannya. Dengan dicontohkan kemendikbudristek, pada TK Kasih Ibu di Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur dana BOP-nya meningkat hingga 60 persen. Sementara itu, PAUD Lupuk di Kabupaten Lanny Jaya, Papua meningkat sebesar 100 persen.
Maka penyesuain kebutuhan yang berbeda-beda tentu perlu dilakukan agar tidak adanya kesejangan. Selain itu satuan pendidikan tidak perlu khawatir lagi dengan terlambatnya dana BOP, dengan dilakukannya penyaluran secara langsung. Tidak hanya itu dalam segi proses juga berkolaborasi dengan melibatkan tiga kementerian yaitu Kementerian Keuangan terkait dengan hal penyaluran, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, dan juga Kementerian Dalam Negeri terkait dengan pengelolaan BOP PAUD di daerah.
Melalui berbagai kebijakan yang mendukung akan kemajuan pendidikan di tingkat anak usia dini, maka berdampak baik bagi proses pembelajaran dan tercapainya tujuan pembelajaran di tingkat anak usia dini. Kekhawatiran seorang guru terhadap kekurangan dan terlalu rumit dalam segi administrasi, kini telah dipermudah dengan pelaporan yang lebih mudah.
Dengan adanya ARKAS dan MARKAS, sekolah cukup memasukkan informasi rencana dan anggaran cukup ke satu aplikasi yang sudah satu dengan SIPD dan Dapodik,” ucap Mendikbudristek pada Peluncuran Merdeka Belajar Episode Keenam Belas: Akselerasi dan Peningkatan Pendanaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Kesetaraan secara daring.
Sekolah tidak perlu lagi melakukan pelaporan secara dua kali yaitu ke pemerintah daerah dan pusat, namun juga langsung menggunakan platfrom yang telah disediakan. Sistem BOP dengan cara sekat-sekat membuat kegunaan dana yang lebih dibebaskan otonom, dalam segi pelaporan pun dibuktikan dengan trasparan. Bagaimana cara markas dan arkas bisa di akses melalui satu portal.
Setelah terobosan baru melalui progam merdeka belajar, dapat menjadikan refleksi bagi kita begitu pentingnya pendidikan anak usia dini. Tidak hanya sektor pendidikan jenjang SD, SMP, SMA saja yang menjadi fokus perhatian namun anak usia dini pun perlu diperhatikan. Hal inilah dibuktikan dengan kemendikbudristek untuk melakukan usaha kemajuan pendidikan melalui merdeka belajar.
Kemudian dengan adanya layanan yang bagus maka berdampak pada kesiapan mengikuti pendidkan selanjutnya, jadi tak kalah penting sekolah PAUD, yang masih kecil untuk partisipasinya ketimbang jenjang berikutnya. Maka marilah kita sebagai masyarakat yang berfikir maju untuk tidak memandang remeh akan adanya PAUD untuk membantu proses perkembangan anak.
Nah, itulah seberapa pentingnya ruang-ruang pendidikan yang perlu diperhatikan dan apakah sudah ada perhatian dari negara atau sebaliknya hanya ruang-ruang besar saja yang terlihat. Jadi, cobalah untuk melihat seberapa maju kementrian pendidikan dalam melakukan perubahan-perubahan untuk menuju kedalam pendidikan yang lebih baik. Lantas tentu kita juga tidak berhenti pada tahap melihat, namun juga ikut berkontribusi dalam kecakapan yang kita punya.
Editor : Iman Nurhayanto